RAKYATSATU.COM, WAJO - Kemunduran Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Wajo yang merupakan calon tunggal Bakal calon Wakil Bupati (Cawabup) Wajo yang diusul Partai Golkar menuai banyak tanda tanya.
Salah satunya datang dari Komunitas Parenung Kopi (KPK) Wajo, yang diketuai Asriadin Mase yang menyayangkan keputusan pria yang dikenal dengan NBD itu, Jumat (01/12).
Bagaimana tidak, sejak diadakan pertemuan dengan para Pimpinan Kecamatan (Pincam) Partai Golkar telah menyepakati jika H Norman Dai Basri (NBD) tetap merupakan calon tunggal sesuai hasil rapat pleno pada Senin 27 November 2017 lalu.
Meski mendapat dorongan penuh dari kader Golkar di Kecamatan, hal berbeda ditunjukkan H Norman Dai Basri. Berselang empat hari pasca pertemuan para pincam tersebut untuk tidak melanjutkan lagi pencalonannya.
"Masih terlalu dini untuk mengambil keputusan untuk mundur menjadi calon wakil Bupati Wajo," kata Asriadin Mase.
Menurutnya, NDB merupakan kandidat calon terkuat ketika mendampingi dr Baso Rahmanuddin (DBR) dari partai golkar. Sehingga, sangat disayangkan secara tiba- tiba melakukan jumpa pers dan menyatakan kemundurannya itu.
"Begitupun dengan partai Golkar, sebagai partai terbesar di Kabupaten Wajo sangat disayangkan ketika tidak ada satupun kadernya yang mewakili untuk diusung menjadi Calon Wakil Bupati Wajo, " tambahnya.
Saat jumpa pers, NDB menegaskan kemundurannya itu karena ingin fokus memenangkan NH- Aziz di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. Selain itu, ia juga ingin fokus memenangkan DBR di Pilkada Wajo.
"Saya ingin fokus untuk menangkan calon dari Partai saya. Dan saya berharap DBR dapat mengumumkan pendampingnya minggu pertama Desember ini," ucapnya. (**)