Iklan


Iklan

Kakak Beradik Ini Gangguan Mental Setelah Gagal Tes CPNS

04 September 2017, 7:21 PM WIB Last Updated 2019-01-07T08:14:31Z
Ilustrasi
RAKYATSATU.COM - Jelang pengumuman, para pelamar tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hendaknya siap dengan hasil apapun yang diterima. Masih banyak pekerjaan menanti selain menjadi abdi negara. 

Pengalaman memprihatinkan dialami sepasang orang tua di Simalungun, Sumatera Utara. Kedua anaknya, Siti Nurliyana Purba dan Janter Purba, terpaksa dipasung oleh kedua orang tuanya setelah mengalami gangguan mental.

Bungani Saragih, orang tua kakak beradik itu terpaksa memasung anak perempuan dan laki-laki karena khawatir menyerang orang-orang yang lewat di depan rumahnya.

Keduanya dikurung di dalam kamar berbeda berukuran 2x3 meter di Desa Bahlias, Kecamatan Panai.

“Payah, pak. Kalau tidak diikat, mereka pasti mengamuk, mengejar orang yang dilihatnya. Kami juga merasa bersalah jadinya, ” ungkap Bungani dilansir dari Merdeka.com.

Karena Gagal Tes CPNS,

Kondisi mereka semakin parah karena kondisi kamarnya sangat kotor dan mengeluarkan aroma tak sedap. Sebelumnya mereka pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Adam Malik Medan, namun faktor biaya membuat kakak beradik itu harus dibawa pulang.

" Waktu itu pernah masuk rumah sakit Adam Malik, waktu bapaknya masih ada. Tapi sekarang udah nggak ada duit lagi. Tanah sama ladang kami pun udah habis untuk biaya orang ini,”imbuhnya menambahkan.

Bungani menceritakan awal mula Siti mengalami gangguan jiwa. Menurutnya, perempuan berusia 43 tahun itu mengalami gangguan sejak berusia 19 tahun. Kala itu, ia mengalami stres akibat gagal melawati tes masuk pegawai negeri sipil (PNS).

Sedangkan Jansen sendiri baru menginjak usia 11 tahun, saat kakaknya mulai mengelami gangguan jiwa. Saat ini, Jansen telah berusia 32 tahun.

Ancam Bunuh Orang,

Keduanya terpaksa dipasung, karena sering mengancam dan membahayakan orang-orang di sekitarnya. Namun, masih diberikan makan dan minum secara rutin oleh ibunya.

"Malah kadang bisa mengamuk sendiri, sampai mau bunuh orang. Kalau Siti itu kalau ada laki-laki lewat dia ngajak-ngajak kawin," lanjutnya.

Melihat kejadian itu, kepala camat Panei, M U Baurus mengatakan akan segera menangani kasus tersebut.

" Kita akan berupaya mencari langkah-langkah yang lebih manusiawi untuk dua bersaudara ini. Menurut saya, memasung atau mengurung keluarga yang mengalami gangguan jiwa atau depresi, bukan langkah yang tepat. Ada banyak cara lain yang lebih baik," tegas Baurus. (Sumber)


Komentar

Tampilkan

  • Kakak Beradik Ini Gangguan Mental Setelah Gagal Tes CPNS
  • 0

Terkini

Iklan