celengan Masjid yang dibobol maling
RAKYATSATU.COM, MAROS -Aksi pencurian di masjid kian marak terjadi dalam sebulan terakhir di Kabupaten Maros. Kejadian tersebut tidak hanya terjadi di satu atau dua tempat ibadah, melainkan menimpa sejumlah masjid di berbagai kecamatan, termasuk Kecamatan Bantimurung.
Maraknya pencurian ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Selain kerugian material, seperti hilangnya uang kotak amal, barang milik jamaah, hingga perlengkapan masjid, peristiwa ini juga berdampak serius terhadap rasa aman dan kenyamanan umat dalam beribadah.
Ketua PC GP Ansor Maros, Abustan, mendesak pihak kepolisian agar segera mengungkap motif pelaku serta menangkap pihak yang bertanggung jawab. Menurutnya, masjid seharusnya menjadi ruang suci yang aman dan menenangkan, bukan justru tempat yang menimbulkan rasa was-was bagi jamaah maupun musafir yang singgah untuk beristirahat.
“Masjid adalah pusat ibadah dan kebersamaan umat. Ketika keamanan terganggu, maka bukan hanya kerugian materi yang dirasakan, tetapi juga terganggunya kekhusyukan dan kepercayaan jamaah,” kata Abustan dalam keterangan resminya, Jumat (26/12).
Ia menegaskan, pencurian yang terjadi dalam waktu berdekatan merupakan sinyal bahaya yang tidak boleh dianggap sepele. Uang dalam kotak amal yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan masjid dan kegiatan sosial justru raib, sementara jamaah merasa tidak nyaman meninggalkan barang-barang pribadinya saat beribadah.
Lebih jauh, dampak psikologis dari kejadian ini dinilai jauh lebih besar. Masjid yang idealnya menjadi tempat aman dan penuh ketenangan justru memunculkan rasa curiga dan kekhawatiran. Kondisi ini berpotensi merusak citra masjid sebagai pusat komunitas yang ramah dan terbuka bagi semua kalangan.
Abustan menilai, peran aparat kepolisian sangat krusial dalam menyikapi situasi ini. Selain penangkapan pelaku, pengungkapan motif pencurian penting untuk mengetahui akar persoalan, apakah disebabkan faktor ekonomi, kecanduan, atau motif lainnya, sehingga langkah pencegahan dapat dilakukan secara tepat.
Di sisi lain, ia juga mendorong pengurus masjid untuk melakukan penataan manajemen pengelolaan, khususnya terkait sistem keamanan. Pemasangan kamera pengawas (CCTV), penempatan petugas pengawas, serta pengamanan barang-barang berharga dinilai perlu menjadi perhatian serius.
“Pengelolaan masjid harus melibatkan jamaah agar tumbuh rasa tanggung jawab bersama. Transparansi keuangan juga penting agar kepercayaan jamaah tetap terjaga,” ujarnya.
Menurutnya, hanya melalui kerja sama antara aparat kepolisian, pengurus masjid, dan jamaah, keamanan serta kesucian masjid sebagai pusat ibadah dan kehidupan sosial umat dapat terus terpelihara. (Ikhlas/arul)