Iklan

Iklan

Indonesia Setara Regulator Dunia, Prof. Taruna Ikrar Paparkan Peran Strategis BPOM di Level Global

08 November 2025, 3:46 PM WIB Last Updated 2025-11-08T07:46:35Z
Kuliah Umum di Xiamen University, Prof. Taruna Ikrar Angkat Kiprah Internasional BPOM RI


RAKYATSATU .COM, Xiamen, Tiongkok — 8 November 2025. Suasana akademik penuh semangat kolaborasi mewarnai aula megah Universitas Xiamen (Xiamen University/XMU) saat Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, tampil sebagai pembicara utama dalam kuliah umum bertajuk “The Role of Indonesian FDA at the National, Regional, and International Level.”

Dalam paparannya, Prof. Taruna menegaskan bahwa BPOM, sebagai Food and Drug Authority (FDA) Indonesia, memiliki mandat strategis tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga sebagai bagian integral dari sistem global yang menjamin keamanan, mutu, dan khasiat obat serta pangan dunia.

 “BPOM bukan sekadar lembaga pengawas, tetapi penjaga kehidupan. Kami memastikan setiap produk yang dikonsumsi masyarakat aman dan bermanfaat. Lebih dari itu, BPOM juga menjadi jembatan kolaborasi antara sains dan diplomasi kesehatan global,” ujar Prof. Taruna di hadapan mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Xiamen.



Sebagai lembaga pemerintah non-kementerian, BPOM memiliki tanggung jawab menyeluruh terhadap pengawasan obat dan makanan di Indonesia — mulai dari penerbitan izin edar, pengawasan pasca-edar, penegakan hukum administratif, hingga penguatan sistem mutu laboratorium nasional.
Semua dijalankan dengan satu tujuan: memastikan kepercayaan publik terhadap produk yang aman, bermutu, dan berkhasiat.

Prof. Taruna menekankan pentingnya regulasi yang kokoh sebagai fondasi pembangunan ekonomi berbasis kesehatan.

 “Regulasi bukan untuk menghambat inovasi, melainkan memastikan inovasi berjalan aman dan berkelanjutan. Inilah makna regulatory science yang kami kembangkan di BPOM,” jelasnya.


Diplomasi Ilmiah dan Jejaring Global

Dalam forum tersebut, Prof. Taruna juga memaparkan kiprah BPOM dalam memperkuat kerja sama internasional di tingkat ASEAN maupun global. BPOM aktif berpartisipasi dalam berbagai forum seperti ASEAN Pharmaceutical Product Working Group (PPWG), ASEAN Cosmetic Committee (ACC), dan ASEAN Food Safety Network (AFSN).

Secara global, BPOM menjadi anggota aktif WHO International Regulatory Cooperation for Herbal Medicines (IRCH) dan International Food Safety Authorities Network (INFOSAN), serta menjalin kolaborasi erat dengan US FDA, European Medicines Agency (EMA), dan United States Pharmacopeia (USP).

Pencapaian BPOM sebagai otoritas regulatori berkelas dunia dengan status WHO Maturity Level 4 menegaskan posisi Indonesia sejajar dengan regulator utama negara maju.

 “Kolaborasi internasional adalah bentuk nyata diplomasi sains. Indonesia tidak hanya menjadi pengguna hasil riset dunia, tetapi juga kontributor aktif dalam menjaga keselamatan umat manusia,” ungkap Prof. Taruna.



Universitas Xiamen, Mitra Strategis BPOM

Universitas Xiamen, yang didirikan pada tahun 1921 oleh dermawan Tan Kah Kee, dikenal sebagai salah satu universitas paling bergengsi di Asia.
Berdasarkan QS World University Rankings 2025, Xiamen University menempati peringkat ke-24 di Asia dan ke-230 dunia, serta diakui oleh Times Higher Education (THE) sebagai universitas dengan pertumbuhan riset tercepat di Asia Timur.

Dengan reputasi unggul di bidang ilmu hayati, farmasi, bioteknologi, teknik, dan hubungan internasional, Xiamen University menjadi mitra strategis BPOM dalam memperkuat diplomasi ilmiah, riset kolaboratif, dan inovasi berbasis regulasi.

Dalam kesempatan itu, Prof. Taruna Ikrar didampingi oleh dr. Wachyudi Muchsin, S.Ked., S.H., M.Kes., C.Med., Staf Khusus Kepala BPOM RI, serta Lynda K. Wardhani, Ph.D., Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM RI.

Kuliah umum tersebut menjadi bagian dari rangkaian scientific diplomacy Indonesia di Tiongkok, yang menegaskan peran BPOM dalam menjembatani sains, kebijakan publik, dan industri kesehatan.

“BPOM hadir bukan hanya untuk melindungi masyarakat, tetapi juga mendorong ekosistem inovasi yang sehat dan berkeadilan. Kolaborasi antara akademisi, bisnis, dan pemerintah adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Prof. Taruna penuh optimisme.( Ikhlas/ Amd) 
Komentar

Tampilkan

  • Indonesia Setara Regulator Dunia, Prof. Taruna Ikrar Paparkan Peran Strategis BPOM di Level Global
  • 0

Terkini

Iklan