RAKYATSATU.COM, SINJAI – Komoditas tembakau di Kabupaten Sinjai tidak hanya menjadi hasil perkebunan unggulan, tetapi juga membuka peluang besar untuk pemberdayaan masyarakat serta pengembangan industri kreatif lokal. Komitmen ini diwujudkan melalui pelaksanaan Pelatihan Pelintingan Tembakau Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Sinjai.
Pelatihan yang berlangsung di Command Center Kompleks Rumah Jabatan Bupati ini resmi dibuka oleh Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif, dan diikuti oleh 30 peserta dari Kecamatan Sinjai Borong dan Sinjai Barat.
Plt Kepala Disperindag ESDM Sinjai, Andi Irwansyahrani Yusuf, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi besar Pemerintah Kabupaten dalam mencetak pelaku industri kecil dan kreatif yang tangguh dari tingkat akar rumput.
“Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi juga langkah konkret dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Tembakau adalah komoditas bernilai tinggi dan berpotensi besar menciptakan lapangan kerja,” ungkapnya.
Bupati Ratnawati dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Sinjai merupakan salah satu sentra tembakau terbesar di Sulawesi Selatan, dengan luas lahan mencapai 1.082 hektare dan produksi tahunan sekitar 991 ton. Potensi ini, menurutnya, perlu dimanfaatkan secara maksimal.
“Jenis tembakau Pance dan Bondeng yang tumbuh di wilayah Sinjai Borong dan Sinjai Barat adalah kekayaan lokal yang harus kita lestarikan dan kembangkan menjadi kekuatan ekonomi baru,” ujar Bupati.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten berkomitmen menjalankan berbagai program pendukung untuk memperkuat daya saing industri tembakau lokal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku industri kecil.
"Melalui pelatihan seperti ini, kita tidak hanya membangun fondasi ekonomi, tetapi juga melestarikan keterampilan tradisional yang memiliki nilai budaya dan potensi bisnis tinggi," tegas Ratnawati.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Andi Tenri Rawe Baso, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. (Ikhlas/Sudirman)
