Jamaah calon haji tertua Talibe Peppeng umur 97 tahun (ujung kanan) bersama jamaah lainnya usia lansia.
RAKYATSATU.COM, BONE - Udara dini hari di Watampone terasa lebih hangat dari biasanya. Di halaman Masjid Agung Al-Ma’arif, satu per satu koper besar tertata rapi. Jamaah calon haji dari Kabupaten Bone bersiap meninggalkan tanah kelahiran menuju Tanah Suci. Di tengah keramaian itu, seorang lelaki tua tampak menenangkan keluarganya yang tak henti menitikkan air mata.
Namanya Talibe Peppeng. Usianya telah mencapai 97 tahun menjadikannya jamaah tertua dalam rombongan Kloter 3 Bone (Kloter 20 UPG) embarkasi Makassar. Dengan langkah perlahan, ia digandeng anaknya menuju aula masjid. Tubuhnya ringkih, namun semangatnya tak pernah surut.
Talibe Peppeng yang merupakan seorang pensiunan Veteran lahir di Desa Sailong 31 Desember 1927 didampingi Duniar Talibe merupakan anaknya yang mendapinginya ke tanah Suci.
“Saya tidak mau menunda lagi. Mumpung Allah masih beri umur,” ujar lelaki sepuh asal Desa Sailong, Kecamatan Dua Boccoe itu, lirih tapi pasti.
bersama panitia dan petugas haji dengan para jamaah calon haji Kloter 3 Bone
Talibe adalah satu dari 158 jamaah calon haji asal Bone yang resmi dilepas oleh Pelaksana Tugas Sekda Bone, H. Andi Saharuddin, S.ST., M.Si., pada Selasa malam (13/5/2025), sekitar pukul 24.00 Wita. Di hadapan para keluarga dan pejabat yang hadir, Saharuddin menitipkan pesan penting, agar menjaga kekompakan dan kepatuhan terhadap aturan selama menjalankan ibadah di tanah suci.
"Di tanah suci nanti, jamaah Bone harus saling menjaga. karena kekompakan dan tolong-menolong adalah kunci," ujar Saharuddin dalam sambutannya.
Pelepasan ini berlangsung haru, terlebih ketika disebutkan sejumlah jamaah lansia dan satu orang yang harus menggunakan kursi roda karena sakit stroke. Namun semangat tidak surut. Mereka telah mempersiapkan diri lahir dan batin.
Dari barisan depan, tampak pula Faiz Fachruddin, remaja 19 tahun asal Jl. DR. Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Tanete Riattang Barat. Ia tercatat sebagai jamaah termuda di rombongan. Faiz menjadi generasi baru yang turut mengisi daftar panjang tamu Allah dari Kabupaten Bone. Faiz merupakan mahasiswa semester II di UIN Alauddin Makassar, Faiz lahir di Watampone, 18 Januari 2006 dan ikut bersama mendampingi ibunya atas nama Husni (52) Kepala MI At-Thahiriyah Componge berangkat ke Tanah Suci.
Putra ke 4 dari 5 bersaudara sebagai jamaah pengganti dari bapaknya Alm. Drs. Mansur Rahman yang telah wafat sebalum berangkat ke tanah Suci, beliau adalah Kepala MI Componge Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone
Meski muda, wajahnya memancarkan keseriusan yang tak kalah dengan para orang tua. “Saya ikut mendampingi orang tua saya tahun ini.” katanya.
Menurut laporan dari Plh Kasi Urusan Haji dan Umrah Kemenag Bone, H. Ahmad Yani, Kloter 3 Bone akan masuk ke Asrama Haji Sudiang pada 14 Mei, dan bergabung dengan 228 jamaah haji dari Kabupaten Luwu Utara. Rombongan akan didampingi oleh dua Petugas Haji Daerah (PHD), satu ketua kloter (TPHI), satu pembimbing ibadah, serta tenaga kesehatan haji yang akan bertugas mendampingi para jamaah sepanjang proses ibadah.
“Kami berharap seluruh jamaah tetap menjaga kesehatan, memperbanyak doa, dan menjaga kekompakan,” kata Ahmad Yani.
Pelepasan itu bukan sekadar seremoni, tapi awal dari perjalanan spiritual yang panjang. Bagi sebagian jamaah, mungkin ini kali pertama keluar dari tanah kelahiran. Bagi Talibe Peppeng, ini adalah penggenapan dari puluhan tahun menabung niat.
Dalam kegelapan dini hari, saat bis perlahan meninggalkan halaman masjid menuju Makassar, isak haru terdengar dari keluarga yang ditinggal. Beberapa menunduk, tangan terangkat berdoa.
Sementara di dalam bus, Talibe duduk di kursinya sambil menggenggam erat tasbih kayu yang telah menemaninya selama puluhan tahun. Wajahnya menghadap ke depan. Matanya menatap jauh, ke arah satu tujuan yang telah ia simpan dalam hati sejak lama: Baitullah. (Ikhlas/Sugi)