RAKYATSATU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan kembali membentuk SMA Unggulan. Sekolah dengan status itu hanya akan menerima siswa dengan kualifikasi tertentu.
SMA Unggulan sejatinya sudah lama ada. Hanya saja di era Gubernur Nurdin Abdullah, kebijakan ini sudah tiada. Tujuan sekolah ini ada untuk memberikan daya juang mahasiswa untuk berkompetisi berbasis kecerdasan akademik.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku ingin format baru Sekolah Unggulan bisa hadir dalam Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tahun ini.
Dia juga sekaligus menegaskan tidak ada jalur zonasi untuk PPDB kali ini. Calon siswa akan menjalani tes untuk masuk sekolah apalagi yang punya predikat unggulan.
"Kami akan membentuk kembali SMA Unggulan. Tidak akan bakal ada zonasi, silakan dites," ujar Andi Sudirman, Jumat (2/5/2025).
Andi Sudirman juga mau SMA Unggulan menciptakan kompetisi sehat antar calon murid. Sehingga, ada patron atau parameter pendidikan suatu wilayah di Sulawesi Selatan.
Sejauh, dia telah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel memetakan sekolah-sekolah unggulan se-Sulsel. Misalnya di Kota Makassar, ada SMAN 17 Makassar, SMAN 5, SMAN 1, dan SMAN 2 yang sudah terkenal unggulan.
"Kalau ada SMA Unggulan akan ada berlomba-lomba masuk di unggulan sehingga memicu anak sekolah untuk mau mendaftar di sana," ungkap Andi Sudirman.
Andi Sudirman turut menekankan jika rencana tersebut telah terealisasi, ia ingin agar semua peserta didik potensial bersaing dengan sehat. Ia menegaskan tidak ada jalur lain masuk ke sekolah tersebut selain karena kualitas siswanya.

"Tapi saya tidak mau ada koneksi-koneksi masuk di sana, Pak Kadis, kasih sistem masuk, tes," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Sulsel Iqbal Nadjamuddin menyampaikan, pihaknya tengah mengusulkan hal tersebut kepada Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) yang merupakan perwakilan Kemendikdasmen di Sulsel.
"Tapi unggulnya yang kita maksud itu penerimaannya, jalur prestasinya lebih banyak," kata Iqbal.
Lebih jauh, Iqbal mengemukakan, SPMB yang ada saat ini sudah mengatur jalur prestasi dengan kuota lebih besar. Secara garis besar sudah mengacu pada kebijakan basis kualitas peserta didik masuk ke sekolah tertentu.
"Karena khusus Makassar saja sudah (jalur) domisili namanya tetap perangkingannya itu prestasi ji. Jadi, banyak masuknya siswa itu presentasinya yang banyak. Hampir 60-70 persen prestasi," tukas Iqbal.
Dia juga mengatakan, pemberlakuan SMA Unggulan pada SPMB tahun ini akan dikaji lebih lanjut. Jalur masuk bukan hanya dilihat dari nilai rapor namun melalui Tes Potensi Akademik.
"Pak Gubernur berharap anak-anak unggul dari sisi akademi, maksudnya anak-anak itu unggul dalam bahasa asing, unggul olimpiade matematika, sains, itu yang kita mau dorong di Sulsel," tandasnya.
Saat ini, Disdik Sulsel akan memprioritaskan anggaran untuk diarahkan ke pengembangan akademik siswa secara spesifik. Termasuk dana Bos untuk mendukung peningkatan mutu siswa. [Ikhlas/Agung]