RAKYATSATU.COM, BONE - Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang digelontorkan pemerintah pusat ternyata belum sepenuhnya memberi kemudahan bagi petani di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone. Masih banyak petani mengeluh sulitnya mengakses alsintan, meski tercatat kelompoknya telah menerima bantuan.
Temuan lapangan ini diungkapkan oleh Sekretaris Camat Mare, Sainal Abidin. Ia menyebut, ada indikasi penguasaan alat secara sepihak oleh oknum ketua kelompok tani.
"Saya temukan ada kelompok tani yang ketuanya menguasai dua unit hand traktor, sementara anggotanya tidak kebagian. Ini tentu menimbulkan kesenjangan dan ketidakadilan," ujar Sainal, Jumat, 30 Mei 2025.
Masalah lainnya, kata dia, adalah tidak adanya identifikasi resmi pada bantuan tersebut. "Belum ada label atau merek bantuan dari pemerintah. Akibatnya, rawan terjadi monopoli atau pengalihan kepemilikan," tambahnya.
Untuk itu, ia telah menghimbau seluruh kepala desa dan lurah di wilayahnya agar segera melakukan inventarisasi terhadap bantuan alsintan yang masuk ke kelompok tani.
Langkah ini didukung penuh oleh Camat Mare, Andi Muhammad Hidayat Pananrangi. Ia bahkan menyayangkan kenyataan bahwa petani lokal masih harus menyewa combine harvester dari luar wilayah saat musim panen.
“Bantuan pemerintah begitu banyak, tapi realitas di lapangan tidak mencerminkan kemudahan yang dijanjikan. Ada yang janggal dalam pendistribusian dan pengelolaannya,” kata Andi.
Ia menegaskan perlunya tata kelola yang lebih transparan dan adil agar bantuan benar-benar menjadi solusi, bukan polemik baru di tengah petani kecil. (Ikhlas/Rasul)