.jpeg)
RAKYATSATU.COM, BONE – Seorang gadis berusia 22 tahun di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengalami penderitaan luar biasa setelah diperkosa berulang kali oleh kakak kandung dan ayah kandungnya sendiri. Kejadian memilukan ini berlangsung sejak 2024 hingga awal 2025.
Korban, yang tinggal bersama kakaknya, AR (28), setelah ibu mereka meninggal, menjadi sasaran pelecehan seksual yang dimulai pada Juni 2024. Menurut informasi yang dihimpun, AR, yang bekerja sebagai satpam di sebuah bank, memaksa adiknya untuk melakukan tindakan yang tak senonoh. Kejadian tersebut berulang sebanyak empat kali, termasuk pada bulan Juni, Juli, dan Desember 2024.
Ketika kondisi semakin tidak bisa ditahan, korban pergi dan tinggal bersama ayah kandungnya, J (50), yang sudah menikah lagi. Namun, pada Februari 2025, ayah korban juga melakukan kekerasan seksual terhadapnya. Korban diancam dengan sebilah parang, dan trauma masa kecil akibat kekerasan yang sering ia lihat dari ayahnya semakin memperburuk kondisinya.
Puncak penderitaan ini membuat korban memberanikan diri untuk melapor kepada kerabatnya, AD, yang kemudian membantu korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bone pada 22 April 2025.
Kasatreskrim Polres Bone, Iptu Aji Alvin Kurniawan, mengonfirmasi bahwa pelaku AR telah diamankan, namun ayah korban, J, melarikan diri dan saat ini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO). "Kakaknya sudah kami tahan di Mapolres Bone, sementara ayahnya masih kami telusuri," kata Iptu Aji Alvin.
Kedua pelaku terancam dijerat dengan Pasal 6 huruf C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan/atau Pasal 285 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Saat ini, korban berada di UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bone. Aktivis Perlindungan Anak dan Perempuan Kabupaten Bone, Martina Majid, menyebutkan bahwa kondisi korban sangat memprihatinkan. "Korban mengalami trauma berat, merasa takut dan cemas, serta tengah menjalani konseling untuk pemulihan," ujar Martina, Minggu (27/4/2025). (Ikhas/Rasul)
