Iklan

Iklan

Harga Bitcoin Perlahan Bangkit, Timbal Dari Permintaan

17 April 2025, 12:23 PM WIB Last Updated 2025-04-17T04:23:00Z

Ilustrasi Bitcoin/ Internet

RAKYATSATU.COM
- Pasar kripto naik dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin bangkit karena ditopang pulihnya permintaan setelah sebelumnya mengalami penurunan tajam.


Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (17/4/2025) pukul 06.50 WIB, kapitalisasi pasar kripto global naik 0,56% menjadi US$ 2,65 triliun dalam 24 jam. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) terlihat menguat 0,48% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 84.047 per koin atau setara Rp 1,41 miliar (kurs, Rp 16.803).


Hal serupa terjadi pada Binance (BNB) juga naik 0,51% menjadi US$ 582 per koin. Sedangkan Ethereum (ETH) malah terpangkas 0,49% menjadi US$ 1.578 per koin.


Dikutip dari Cointelegraph, harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan tanda pemulihan dengan naik hampir 2% pada beberapa hari terakhir, memicu harapan adanya pembalikan tren setelah tertekan sejak awal tahun. Meskipun demikian, analis mengingatkan bahwa untuk mengonfirmasi perubahan tren, BTC perlu mendapatkan dukungan lebih dalam hal likuiditas dan volume perdagangan.


Pada 7 dan 9 April lalu, Bitcoin sempat rebound dari titik terendahnya sekitar US$ 75.000. Namun, masih ada keraguan apakah BTC akan mampu membalikkan tren penurunan yang telah berlangsung sejak awal tahun ini. Bagi beberapa analis, seperti trader veteran Peter Brandt, garis tren yang terbentuk belum cukup signifikan untuk dijadikan indikator perubahan tren. Brandt bahkan menyebutkan bahwa pelanggaran garis tren tidak berarti BTC akan berbalik arah.


Namun, ada pula yang lebih optimistis. Analis Kevin Svenson melihat potensi breakout pada indikator RSI mingguan yang telah terbukti menjadi indikator breakout yang andal di masa lalu. Meskipun ada tanda-tanda pemulihan yang muncul pada sisi permintaan dan penawaran, kedua faktor ini belum cukup kuat untuk menciptakan breakout yang signifikan. Untuk memastikan pembalikan tren, BTC harus melewati zona resistansi di sekitar US$ 86.000.


Berdasarkan data dari CryptoQuant, permintaan Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sebelumnya mengalami penurunan tajam. Hal ini terindikasi dari perbedaan bersih antara inflow dan outflow di bursa, yang mulai pulih meskipun masih belum mencapai level yang cukup untuk mengonfirmasi perubahan tren.


Namun, para analis mengingatkan untuk tidak terburu-buru menyatakan bahwa tren telah berbalik. Mengacu pada siklus harga pada 2021, permintaan yang rendah dan fluktuasi harga sementara terjadi sebelum pemulihan struktural yang lebih besar. Meskipun ada tanda-tanda peningkatan permintaan, pemulihan sejati hanya akan terlihat setelah konsolidasi lebih lanjut.


Volume Perdagangan Bitcoin


Dari perspektif trader, volume perdagangan Bitcoin saat ini terbilang rendah, sekitar 30.000 BTC per hari untuk perdagangan spot dan 400.000 BTC untuk derivatif. Volume ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode Juni-Juli 2021, yang sebelum dimulainya bull run besar terakhir.


Sejak 3 April, ETF Bitcoin berbasis spot mengalami arus keluar yang terus-menerus, mencapai lebih dari US$870 juta, meskipun ada sedikit aliran masuk pada 15 April. Meskipun demikian, volume perdagangan tetap relatif tinggi, hanya 18% lebih rendah dari rata-rata 30 hari terakhir, yang menunjukkan bahwa meskipun permintaan dari investor institusional cenderung rendah, masih ada minat dari investor lainnya.


Dari sisi pasokan, likuiditas Bitcoin tetap lemah. Laporan terbaru dari Glassnode menunjukkan bahwa pertumbuhan kapitalisasi yang direalisasikan hanya naik 0,80% per bulan, menandakan kurangnya arus modal baru yang masuk ke dalam jaringan Bitcoin. Selain itu, saldo Bitcoin di bursa juga menurun drastis menjadi hanya 2,6 juta BTC, yang merupakan level terendah sejak November 2018.


Namun, di tingkat makro ekonomi, ada beberapa alasan untuk optimisme hati-hati. Analis pasar independen, Michael van de Poppe, mencatat bahwa peningkatan cepat pada pasokan M2, meskipun dengan keterlambatan tertentu, telah mempengaruhi harga Bitcoin di masa lalu.


Meskipun ada potensi pemulihan, BTC harus melewati zona resistansi kritis di antara US$ 86.300 dan US$ 86.500 untuk mengonfirmasi pembalikan tren. Jika Bitcoin berhasil menembus level ini, pasar dapat mengharapkan lonjakan harga yang signifikan. Namun, jika harga melemah lagi, level support akan berada di US$ 73.900 dan US$ 64.700.


Secara keseluruhan, meskipun ada tanda-tanda pemulihan, menyatakan bahwa tren telah berbalik masih terlalu dini. Likuiditas yang tipis, hambatan makroekonomi, dan sikap hati-hati dari investor masih menjadi tantangan utama. Namun, ketahanan Bitcoin di atas US$ 80.000 menunjukkan dukungan kuat dari pemegang jangka panjang. Jika Bitcoin berhasil menembus US$86.300 dengan dukungan volume perdagangan spot yang tinggi, hal ini bisa memicu reli baru yang berarti. [investor.id]




Komentar

Tampilkan

  • Harga Bitcoin Perlahan Bangkit, Timbal Dari Permintaan
  • 0

Terkini

Iklan