RAKYATSATU.COM, MAKASSAR – Menjelang perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Kota Makassar mulai memanaskan mesinnya. Di Balai Kota, Rabu siang, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, memimpin rapat koordinasi untuk memfinalisasi seluruh persiapan menjelang keberangkatan ke Surabaya, tempat forum bergengsi antarkota itu digelar.
Aliyah tidak sendirian. Ia didampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar, Melinda Aksa, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan terlibat dalam agenda nasional ini. Tidak hanya soal booth pameran, mereka membahas strategi keterlibatan Makassar di setiap mata acara, termasuk forum bisnis dan diplomasi kota.
“Ini bukan sekadar hadir dan tampil. Kita ingin Makassar dikenang dan diperhitungkan,” ujar Aliyah dalam forum tersebut.
MUNAS VII APEKSI dijadwalkan berlangsung pada 6-10 Mei 2025, dengan tema “Dari APEKSI untuk Negeri”. Selain sidang pleno, forum ini akan diramaikan Indonesia City Expo ke-21, gala dinner, karnaval budaya, dan sederet kegiatan lain yang membuka ruang jejaring dan kerja sama lintas kota.
Kepala Bagian Kerja Sama Setda Makassar, Andi Zulfitra Dianta, menyebutkan bahwa partisipasi Makassar akan mencakup berbagai forum penting, termasuk Indonesia-Korea Smart City Forum, Business Matching, hingga coaching clinic untuk pelaku usaha. “Kami tidak datang untuk berfoto. Kami datang untuk membangun koneksi,” katanya.
Makassar akan membawa sesuatu yang berbeda di arena pameran. Booth kota ini dirancang modern dan interaktif. Dinas Kominfo menyiapkan sistem barcode untuk mengumpulkan database pengunjung yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk promosi pariwisata dan ekonomi digital. Sementara Dinas Pariwisata menggandeng barista lokal untuk menampilkan kopi khas Makassar sebagai daya tarik utama.
Bagian kanan booth akan menyuguhkan pengalaman sensorik: aroma kopi, produk kreatif UMKM, dan visualisasi transformasi digital Makassar dalam beberapa tahun terakhir.
Melinda Aksa, Ketua Dekranasda, menambahkan bahwa produk unggulan UMKM akan menjadi wajah lokal Makassar di tengah keramaian kota-kota lain. “Kita ingin menunjukkan bahwa inovasi tidak selalu datang dari pusat. Dari daerah pun bisa,” katanya.
Bagi Aliyah, keterlibatan Makassar dalam APEKSI bukan hanya rutinitas birokrasi. Ia menyebutnya sebagai panggung untuk menunjukkan arah dan ambisi kota. “Kami ingin hadir dengan semangat kolaborasi, bukan kompetisi. Ini tentang berbagi gagasan dan memperkuat solidaritas kota-kota di Indonesia,” ujarnya.
Rapat finalisasi ini menegaskan bahwa Makassar datang bukan sekadar menumpang nama. Mereka ingin membawa pulang peluang, membuka jejaring baru, dan memperkuat citra kota yang kini sedang berbenah menuju masa depan yang lebih inklusif dan modern. (Ikhlas/Amd)