Iklan

Iklan

Dimutasi di Daerah Terpencil, Kepala Sekolah Ini Anggap Sebagai Amanah Baru

08 Mei 2023, 11:13 PM WIB Last Updated 2023-05-08T15:13:01Z

Mantan kepala sekolah SMPN Satap Homebasse Moncongloe, Mudassir/ Foto : Dok. Mudassir 

RAKYATSATU.COM, MAROS
- Mutasi Kepala Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maros merupakan salah satu upaya pengembangan karier pejabat kepala sekolah. 


Melalui kebijakan mutasi tentu setiap Kepala Sekolah diharapkan kualitas SDM yang dimilikinya dapat dimanfaatkan secara optimal agar mutu pendidikan disekolah yang dipimpin nya  bisa lebih meningkat. 


Hanya saja terkadang mutasi ditafsirkan sebagai hukuman kepada pejabat yang tidak menerima mutasi tersebut sehingga muncul perilaku negatif yang tidak mencerminkan diri sebagai aparatur sipil negara. 


Namun berbeda bagi Mudassir, di masa akhir masa dinasnya, ia justru semangat dan merasa menjadi amanah baru saat dimutasi sebagai Kepala Sekolah di salah satu daerah terpencil di wilayah pegunungan Camba.


"Saya tidak pernah menganggap mutasi ini adalah hukuman, karena saya tidak pernah membuat kesalahan justru ini amanah yang harus saya jalankan dengan penuh tanggung jawab dan jabatan ini adalah kepercayaan pemimpinku untuk dilaksanakan,” kata Mudassir kepada Rakyatsat.com, Senin (8/5/2023).


Disebutkan Mudasir, hampir semua kerabatnya bertanya dan merasa kasihan karena dimutasi sangat jauh. Mengingat dengan kondisi kesehatan sudah tidak bisa lagi naik kendaraan lebih jauh dan juga sudah hampir purna bakti. 


"Jadi saya sampaikan bahwa orang yang dihukum itu adalah orang yang pernah membuat kesalahan sementara saya sebagai kepala sekolah puluhan tahun tidak pernah saya melakukan kesalahan, jadi saya anggap mutasi ini bukan hukuman tapi ini penghargaan dan penghormatan untuk saya yang sudah menjelang pensiun," jelasnya.


"Saya dimutasi ke pengunungan Camba justru teman-teman kami yang resah sementara saya sendiri tetap bahagia menerima kenyataan ini,” tambahnya.


Meski begitu, dia sangat mengharapkan sebelum purna bakti dapat berbakti dan mendapatkan pengalaman menjadi Kepala Sekolah selain sekolah satu atap (Satap).


"Saya sudah tiga kali dimutasi dan saya tetap dipercayakan menjadi kepala sekolah satu atap (satap). Tapi bagi saya dimana saja tetap aku bahagia karena kebahagiaan sayalah menjadi penyejuk guru dan siswa kami disekolah,” ujar Mudassir.


Menyinggung rencana pensiun lebih cepat karena sekolahnya sekarang sangat jauh. Mantan kepala sekolah SMPN Satap Homebasse Moncongloe mengaku bahwa jika kesehatannya masih sehat bugar, maka belum ada rencana untuk minta pensiun karena ingin mengakhiri karir sebagai ASN dengan baik dan profesional. 


"Yaa meski saat ini saya harus naik motor setiap hari dengan jarah tempuh kurang lebih 100 Km bukan menjadi penghalang bagi saya untuk melaksanakan tugas sebagai kepala sekolah disana. Jika saya malas maka bagaimana guruku dan siswaku, makanya Allah masih menitipkan kebahagiaan dan ke ikhlas di hati saya, sehingga saya melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab," terangnya.


"Diujung masa dinas kami ini sebagai ASN perlu dipelihara agar bisa berakhir dengan sebuah kebahagian dunia dan akhirat,” kunci Mudasir. [Ikhlas/Arul]

Komentar

Tampilkan

  • Dimutasi di Daerah Terpencil, Kepala Sekolah Ini Anggap Sebagai Amanah Baru
  • 0

Terkini

Iklan