Iklan

Iklan

Program JKN Maros Diganjar Penghargaan UHC Award BPJS Kesehatan

16 Maret 2023, 9:11 PM WIB Last Updated 2023-03-17T15:15:40Z

Wabup Maros Suhartina Bohari saat menerima penghargaan  Universal Health Coverage ) Award BPJS Kesehatan tahun 2023 yang diserahkan Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian,  di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023)/ Foto : Dok. Pemkab Maros

RAKYATSATU.COM, MAROS
- Berkat peran aktif dan kerja nyata dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Pemerintah Kabupaten Maros berhasil meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award BPJS Kesehatan tahun 2023.


Penyerahan penghargaan tersebut berlangsung di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023). Diserahkan kepada 334 penerima yang tersebar di 22 Provinsi.


Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada Pemerintah Daerah yang mendapatkan UHC Award BPJS Kesehatan tahun 2023.


"Penghargaan ini diberikan atas apresiasi pemerintah daerah yang telah mengintegrasikan jaminan kesehatan daerah ke dalam program JKN. Juga meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat," jelasnya.


JKN ungkap Ma'ruf, telah terbukti membawa banyak dampak positif. Kepesertaan program JKN tercatat lebih dari 248 juta jiwa.


"Artinya, sekitar 90,3% penduduk Indonesia, sudah memiliki perlindungan kesehatan. Sekitar 60,39% peserta JKN masuk dalam program Penerima Bantuan Iuran (PBI)," tambahnya.


Penghargaan Kepada Maros ini diterima langsung Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari.


"Alhamdulillah penghargaan kembali kita terima. Ini tentu berkat bantuan semua pihak, termasuk masyarakat Maros, Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan," ungkap Suhartina.


Menurutnya Pemerintah Kabupaten Maros telah berusaha memberikan kenyamanan kepada masyarakat untuk memperoleh fasilitas kesehatan dengan mudah, salah satunya penerapan UHC. Salah satu keuntungan daerah yang menerapkan UHC adalah peserta yang baru didaftarkan di BPJS sudah langsung aktif sepanjang sudah memiliki NIK.


"Tidak boleh lagi ada masyarakat yang tidak mendapatkan fasilitas kesehatan hanya karena tidak mampu. Masyarakat sisa membawa KTP atau menunjukkan NIK maka bisa langsung mendapatkan pelayanan kesehatan," jelasnya.


Ia menambahkan, pihaknya hingga kini telah mencapai 99,44 persen untuk cakupan UHC. Berdasarkan RPJMN, pemerintah menargetkan minimal 98 persen penduduk Indonesia sudah terlindungi program JKN di 2024. Perempuan yang kerap disapa Hati ini juga menyebutkan, sejak awal pemerintahannya, program penjaminan kesehatan merupakan salah satu program prioritas.


"Dan Maros Alhamdulillah, telah mencapai 99,44%, bahkan sudah menerima piagam UHC dari Direktur Umum dan SDM BPJS Kesehatan, Andi Afdal," tuturnya.


Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Kesehatan Maros, Zari Puspita Ayu menyebutkan, berdasarkan data BPJS Kesehatan, total masyarakat Maros yang telah terdaftar sebagai peserta JKN adalah 389.580 jiwa.


"Distribusi peserta JKN-KIS berdasarkan segmentasi yakni, Penerima Bantuan Iuran dana APBM (PBI APBM) 192.452 jiwa, Pemerintah Bantuan Iuran dana APBD (PBI APBD) 47.557 jiwa. Selanjutnya, Pekerja Pemerintah Upah (PPU) termasuk ASN, TNI, Polri dll 97.980 jiwa, Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) 43.949 jiwa dan Bukan Pekerja (BP) 5.463 jiwa," jelasnya. [Ikhlas/Arul]

Komentar

Tampilkan

  • Program JKN Maros Diganjar Penghargaan UHC Award BPJS Kesehatan
  • 0

Terkini

Iklan