 |
| Direktur Utama PT. Anugerah Bangsa Indonesia, Ade Gustian Yuwono (kiri), Penasehat Medis Primaya IVF dan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang berpraktek Primaya IVF Makassar, Prof. dr. John Rambulangi, Sp.OG, Subsp.FER, Direktur Primaya Hospital Makassar, Dr. Merry Monica, MARS, FISQua serta Bagian Smart IVF, dr Fachry Achmad Prodjokusumo saat melakukan konferensi pers relaunching Primaya IVF Makassar. |
RAKYATSATU.COM, MAKASSAR - Tepat di hari ini, Primaya IVF Makassar kembali hadir melayani masyarakat yang memerlukan layanan fertilitas baik yang berasal dari Kota Makassar maupun Sulawesi Selatan pada umumnya.
Sejak bulan Desember 2022 yang lalu, Primaya IVF mengumumkan sedang melakukan renovasi besar-besaran terhadap sarana layanan IVF yang berlokasi di tempat yang sama yaitu Primaya Hospital Makassar lantai 9, Jalan Urip Sumiharjo, Kota Makassar.
Selain itu, Primaya IVF juga memutuskan untuk mengoperasikan layanan fertilitas secara mandiri, dengan menggunakan bendera Primaya IVF Makassar, di bawah naungan PT Anugerah Bangsa Indonesia.
Direktur Utama PT. Anugerah Bangsa Indonesia, Ade Gustian Yuwono mengatakan bahwa selama 5 tahun terakhir Klinik IVF di Rumah Sakit Primaya Makassar, telah melayani lebih dari 4.000 pasien. Dimana lebih dari 1.500 di antaranya telah terkonversi menjadi Cycles IVF hingga saat ini.
"Saat ini kami telah melakukan peningkatan fasilitas maupun kapasitas Klinik Primaya IF, dilengkapi dengan teknologi terbaru dan tim dokter yang ahli di bidang fertilitas," ucap Ade
"Tujuan kami untuk dapat melayani lebih banyak masyarakat yang membutuhkan layanan bayi tabung," imbuhnya.
Kata Ade, setelah relaunching fasilitas baru ini, Primaya IVF Makassar diproyeksikan dapat melayani 2.000 pasien peserta program fertilitas setiap tahunnya, di mana 500 cycles di antaranya merupakan program bayi tabung atau IVF, dan tingkat keberhasilan atau pregnancy rate yang dituju di atas 50%.
"Kami hadir kembali setelah melakukan renovasi total dan pembaruan teknologi bayi tabung yang digunakan, di antaranya meliputi program IUI, IF dengan ICSI dan IMSI, analisa kromosom modern dengan teknologi PGT-A, Timelapse Incubator, teknologi ERA / MIRA untuk Embryo Transfer yang optimal , Embryo - Sperm - Oocyte Preservation dan sebagainya," tuturnya.
"Dengan memutuskan untuk dikelola secara mandiri oleh tim Primaya IVF, kami yakin kualitas layanan dan hasil program fertilitas yang diberikan kepada pasien akan jauh lebih baik," tambah Ade lagi.
Bagian Smart IVF, dr Fachry Achmad Prodjokusumo menjelaskan jika bayi tabung atau IVF menjadi metode reproduksi buatan yang paling efektif.
"Metode ini semakin populer di Indonesia, terbukti dari tingginya jumlah tindakan bayi tabung yang dijalankan," ujarnya.
Sementara Direktur Primaya Hospital Makassar, Dr. Merry Monica, MARS, FISQua mengatakan hadirnya Primaya IVF di Kota Makassar, merupakan bukti komitmen untuk terus bertumbuh.
"Ini komitmen kami untuk mengikuti kebutuhan masyarakat Indonesia," katanya.
Ia juga berharap Primaya IVF dapat memberikan solusi kesuburan terpercaya, bagi masyarakat khususnya pasangan suami istri di Kota Makassar dan sekitarnya.
Primaya IVF Makassar siap melayani dengan tim klinisi yang baru di antaranya, Prof. John Rambulangi, Dr. Samrichard Rambulangi, dr. Nathalia V. Mappewali dan dr. Rahmawati Thamrin maupun jaringan dokter ahli lainnya di luar Kota Makassar.
Ahli fertilitas terkemuka di Kota Makassar dan sekitarnya, Prof. dr. John Rambulangi, SpOG, (K)-Fer mengatakan untuk pasangan yang bermasalah tak memiliki keturunan itu biasa karena ada penyakit. Entah dari suami atau istri, baik masalah sperma atau kesuburan, maupun masalah sel telur.
"Ini yang kedepan akan diperiksa terlebih dahulu. Kita lihat apa permasalahannya, lalu diberikan penanganan seperti apa. Kita juga lihat usianya, usia 35 tahun kebawah itu tingkat keberhasilannya tinggi,” ucapnya.
Dengan mengusung hashtag #KehamilankuPilhanku, selain mempunyai teknologi terdepan di bidang bayi tabung, termasuk terapi pelengkap adjuvant fertility, kendali program fertilitas berada di tangan pasien.
Sistem terintegrasi yang telah dibangun juga akan memudahkan pasien dalam melakukan pencarian informasi, booking konsultasi secara mandiri maupun pendaftaran layanan mandiri dan pasien dapat memantau perkembangan embrio dari manapun. [Ikhlas/Amin]
.jpg)