Iklan

Iklan

RS Primaya Makassar Komitmen Tingkatkan Layanan Fertilisasi in Vitro

25 Februari 2023, 10:14 PM WIB Last Updated 2023-02-26T03:16:02Z

Gedung RS Primaya Makassar/ Foto : Dok. Internet

RAKYATSATU.COM, MAKASSAR
- Program bayi tabung atau Fertilisasi in Vitro (IVF) menjadi salah satu solusi bagi pasangan suami istri yang kesulitan mendapatkan keturunan.


Dalam proses bayi tabung, sel sperma dan sel telur diambil dari pasangan suami istri, lalu diproses dalam laboratorium. Hasil pembuahan ditempatkan dalam inkubator khusus hingga berkembang menjadi embrio.


Berdasarkan penelitian, angka keberhasilan yang diperoleh dari bayi tabung mencapai 30% sampai 40%. Angka ini merupakan yang paling tinggi di antara program kehamilan lainnya seperti penggunaan obat-obatan dan inseminasi intra-uterin.


Peluang keberhasilan itu bisa semakin optimal saat ini, karena dukungan teknologi mutakhir yang dapat memaksimalkan setiap tahapan program bayi tabung.


Namun, program bayi tabung juga tidak selamanya menjanjikan tentang keberhasilan, tetapi ada juga yang mengalami kegagalan bahkan berkali-kali melakukan program bayi tabung.


Penyebab bayi tabung gagal biasanya berasal dari usia sel telur, respons tubuh, kualitas embrio kurang baik, kelainan kromosom pada embrio, gaya hidup yang tidak sehat, serta disfungsi implantasi.


Gaya hidup yang tidak sehat biasanya menimbulkan berbagai penyakit yang dapat menghambat proses program bayi tabung. Diabetes, hipertensi, dan prostat biasanya menjadi penghambat kehamilan. Bukan hanya penyakit, usia juga berpengaruh terhadap keberhasilan bayi tabung.


Salah satu dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Nathalia V. Mappewali, Sp.OG, M.Kes. yang berpraktik di Primaya Hospital mengungkapkan, bahwa semakin bertambahnya usia maka semakin rendah keberhasilannya dalam memperoleh buah hati, begitu pula sebaliknya.


"Jadi ada proses penuaan. Sama halnya dengan orang tua, semakin tua umurnya makan semakin melemahnya otot-otot untuk melakukan aktivitas, tidak seperti saat usia muda," terang dr. Nathalia.


"Begitu juga dengan ovarium, semakin tua umur maka semakin kecil kemungkinan untuk mendapatkan keturunan, tetapi semakin besar juga kemungkinan penyakit-penyakit tambahan," imbuhnya.


Kendati demikian, di penghujung tahun 2022, Rumah Sakit Primaya Makassar memutuskan untuk melakukan revonasi terhadap fasilitas klinik Primaya IVF yang terletak di lantai 9 RS Primaya Makassar.


Hal ini dilakukan untuk meningkatkan teknologi dan layanan terbaru di bidang pelayanan penanggulangan infertilitas.


Klinik Primaya IVF Makassar ini telah berdiri sejak 2017, di bawah kerja sama manajerial bersama Morula. Dikarenakan beberapa hal yang tidak memenuhi harapan Primaya Hospital Group, maka Primaya memutuskan untuk menghentikan kerja sama tersebut dan memilih untuk mengoperasikan Klinik IVF secara mandiri di bawah bendera Primaya IVF Makassar.


"Selama 5 tahun terakhir Klinik IVF di Rumah Sakit Primaya Makassar telah melayani lebih dari 4.000 pasien. Dimana lebih dari 1.500 di antaranya telah terkonversi menjadi Cycles IVF," ucap Ade Gustian Yuwono, Direktur Utama PT Anugerah Bangsa Indonesia, anak perusahaan Primaya Hospital Group yang khusus menangani Primaya IVF. 


Ade Gustian juga berencana meningkatkan fasilitas Klinik sehingga dapat melayani lebih banyak masyarakat yang membutuhkan layanan bayi tabung atau IVF.


Dijelaskannya, potensi pengembangan layanan bayi tabung atau IVF di kota Makassar maupun di Provinsi Sulawesi Selatan sangat besar. Setiap tahun terdapat kurang lebih 72.000 pernikahan di Provinsi Sulawesi Selatan, dimana prevalensi ketidaksuburan sebesar 11%.


"Ini artinya setiap tahun terdapat penambahan kasus pasangan infertil atau kurang subur sebanyak 7.920 pasangan," tuturnya. 


Saat ini layanan IVF di RS Primaya Makassar hanya mampu melayani 350 pasangan setiap tahun, karena itu Primaya memutuskan untuk menambah fasilitas klinik serta teknologi IVF terbaru agar mampu melayani 1.000 pasangan setiap tahun dengan tingkat keberhasilan meningkat di atas 50%.


Untuk memenuhi tujuan tersebut, Primaya IVF Makassar telah menggandeng ahli fertilitas terkemuka di kota Makassar dan sekitarnya, di antaranya Prof.dr. John Rambulangi, SpOG, (K)-Fer, Dr.dr. Sam Richard Rambulangi, SpOG, (K)-Fer, dr Nathalia Mappewali, SpOG.


Serta dibantu tim dokter Andologi yaitu dr. Rahmawati, Sp.And dan dokter urologi dr. Khoirul Kholis Sp.U untuk memastikan layanan PRIMA bagi semua pasien yang membutuhkan layanan IVF atau bayi tabung, melengkapi teknologi yang dikembangkan termasuk ICSI / IMSI, Timelapse incubator, PGTA maupun terapi adjuvant terbaru seperti PRP.


Primaya Hospital Group saat ini berusia 16 tahun, telah berkembang sangat pesat dengan berbagai inovasi pelayanan kesehatan yang holistik guna memberikan layanan lebih baik kepada para pasien setia Primaya, termasuk kepada masyarakat kota Makassar ataupun Sulawesi Selatan pada umumnya melalui Rumah Sakit Primaya Makassar.


Adapun inovasi pelayanan kesehatan terbaru dari Primaya Hospital Group antara lain meliputi Kavacare – sebuah layanan Home Care Service bagi para pasien yang terbatas mobilitasnya, Sismedika – layanan pengembangan Hospital Information System (HIS), serta terus berinovasi mengembangkan berbagai layanan unggulan Center of Excellence (CoE) antara lain Pain Management, Cardiology, Oncology, Neurology, dan tentunya Obstetric - Gynecology serta Pediatrics.


Diketahui, Primaya Hospital Group saat ini telah memiliki 15 Rumah Sakit Primaya di seluruh Indonesia, dan ke depan Primaya berkomitmen untuk mengembangkan jaringan Klinik IVF di beberapa Rumah Sakit Primaya untuk meningkatkan akses masyarakat Indonesia terhadap layanan IVF. [Ikhlas/Amin Rais]

Komentar

Tampilkan

  • RS Primaya Makassar Komitmen Tingkatkan Layanan Fertilisasi in Vitro
  • 0

Terkini

Iklan