RAKYATSATU.COM, BUTON TENGAH – Sahabat dan inspirator pemuda yang juga legislator muda, kelahiran desa Moko, menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Nasional Demokrat Kabupaten Buton Tengah, Suharman Landele berusia terbilang muda 42 tahun telah tampak serius menampung dan melaksanakan harapan besar Masyarakat Buton Tengah.
Perjalanannya hingga dua periode menjadi legislatif Buton Tengah merupakan perjalanan karir politik yang bukanlah proses mudah, sebab yang jadi indikator utamanya adalah apa kata rakyat kecil dan bermodalkan kepercayaan.
“Harapan besar kedepan tidak cukup dari apa yang dilakukan sekarang, namun bagaimana menjadi pendengar yang baik dari segala aspek yang disampaikan oleh masyarakat buteng,” terangnya saat dikonfirmasi oleh media, Selasa (1/11/2022).
Berkolaborasi Membangun Buton Tengah 2024
Meski terbilang muda namun dapat dikatakan matang, Suharman sudah siap jika masyarakat memberi amanah sebagai membangun Buton Tengah termasuk mensukseskan Pilkada Buton Tengah 2024 mendatang.
“Termasuk keinginan masyarakat untuk menjaring pemimpin buton tengah kedepan, jika dipercaya, insha allah kami siap berkolaborasi,” tegasnya.
“Belajar dari pengalaman, sekali tampil, Calon DPRD Buton Tengah lewat partai besutan Surya Paloh, Nasdem alhamdulillah terwujud. Saya Belajar dan terus belajar, tahun 2014 saya maju dan lolos,” bebernya.
Sebagai politisi muda, pendatang baru di DPRD Buteng Suharman tak pernah ragu. Ia benar-benar memiliki mandat warga negerinya para ulama, Kecamatan lakudo untuk memperjuangkan aspirasinya hingga di atensi oleh pemerintah daerah.
Suharman selalu hadir di tengah musibah yang dialami konstituennya. Bahkan tak jarang la merogoh kantong pribadi untuk hal-hal mendesak Perjuangannya itu sukses membangun kepercayaan publik hingga dipilih kembali pada Pilcaleg tahun 2019 lalu.
“Janji politik saya tunaikan, keinginan rakyat kecil diperjuangkan. Mereka butuh infrastruktur dasar, mereka butuh bantuan pemberdayaan. Itulah yang selalu kita perjuangan,” ungkapnya.
Suami dari Nurhayati Ahmad, S.Pd ini, mengawali ikhtiarnya untuk mewujudkan mimpi di dalam ruangan berukuran 3×4 meter. Hanya modal uang cash yang dipinjamkan keluarga melalui koperasi Rp. 1.500.000 untuk membiayai kuliahnya serta Rp 500.000 untuk biaya kos serta kelengkapan plus keyakinan, Suharman memilih terjun di dunia bisnis lewat kreativitasnya membuat ukiran papan nama, gelang, kalung dan gantungan kunci yang dibubuhi dengan sedikit ukiran.
Siapa sangka, pelan tapi pasti usahanya itu kemudian bisa menghidupi keluarga kecilnya sekaligus bisa membiayai pendidikannya hingga berlabel magister administrasi publik.
“Saat menikah mudah saya, 20 tahun. Hidup di kos bersama istri. Dan saya buat gantungan kunci, papan nama, gelang yg dibubuhi ukiran di atasnya itu saya jual. Lama-lama jadi banyak juga. Dan bisa wisuda juga saat itu, Alhamdulilah,” katanya bersyukur.
Kedepan Suharman berharap jika dipercaya masyarakat buton tengah akan maju menjadi pemimpin buton tengah (eksekutor) yang akan memberikan bukti apa yang diinginkan masyarakat. Untuk pemuda akan dibuat Galeri ekonomi kreatif. [Ikhlas/Alum-Adv]
.jpg)