Iklan

Iklan

SMPN 18 Lau Kerjasama SMP PGRI-2 Gelar IHT Implementasi Kurikulum Merdeka

27 September 2022, 12:13 PM WIB Last Updated 2022-12-02T05:53:11Z

RAKYATSATU.COM, MAROS – Guna meningkatkan kompetensi dan menambah pengetahuan tenaga pendidik tentang Kurikulum Merdeka, UPT Sekolah Menengah Pertama negeri (SMPN) 18 Lau bersama UPT SMP PGRI-2 Maros  melaksanakan In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), di Aula SMPN 18 Lau, Maros, Selasa (27/9/2022).

Kepala UPT SMPN 18 Lau Hj Salma kepada media mengatakan In House Training yang digelar ini terkait Asesmen diagnostik, pembelajaran berdiferensiasi dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kata dia, pelaksanaan In House Training ini tentunya akan menambah kesiapan sekolahnya dalam pelaksanaan IKM yang dimulai pada tahun ajaran 2022-2023 ini.

“Kita ingin agar para guru-guru kami lebih mendalami Kurikulum Merdeka. Yang lebih penting lagi bagaimana mereka memahami penerapan Profil Pelajar pancasila yang termuat dalam IKM ini,” terang Hj Salma.

Dari tiga pilihan jalur IKM, SMPN 18 Lau mengambil pilihan pertama yakni Merdeka Belajar. Pilihan ini menyesuaikan dengan kondisi sekolahnya dengan beberapa pertimbangan, sehingga opsi pertama merdeka belajar dinilai yang paling tepat di sekolah kami.”

Dijalir IKM kami bersama teman teman guru memilih opsi pertama Merdeka Belajar,” ujar Hj Salma.

Menurut dia, dari hasil workshop terdapat dua faktor untuk menyukseskan IKM. Pertama SDM guru dan tenaga pengajar. Di mana pihak sekolah berupaya menambah kompetensi dan pengetahuan para guru tentang IKM.

Kemudian Kedua yakni sarana dan prasarana sekolah. “Alhamdulillah, untuk sarana dan prasarana di sekolah kami cukup mendukung, seperti internet cukup bagus dan sehingga berupaya untuk pelaksanaan IKM di tahun ini,” jelasnya.

Dia berharap SMP 18 kurikulum Merdeka Belajar ini benar-benar terlaksana dengan baik. Dimana nantinya para anak dididik dan dibina sesuai dengan minat dan bakatnya dan menyesuaikan dengan kemampuannya. Peran guru di sini adalah mengembangkan minat dan bakat anak tersebut.

“Dalam hal ini guru sebagai penuntun, bukan menuntut. Artinya, guru mengikuti perkembangan minat dan bakat anak,” tutup Salmah.

Sekedar diketahui, sebanyak 29 orang peserta yang mengikuti In House Training di SMPN 18 Lau, yang terdiri 24 guru SMPN 28 Lau dan 5 guru dari SMP PGRI 2 Maros. [Ikhlas/Arul]

Komentar

Tampilkan

  • SMPN 18 Lau Kerjasama SMP PGRI-2 Gelar IHT Implementasi Kurikulum Merdeka
  • 0

Terkini

Iklan