Sejak mendapat izin dari kementrian Kesehatan, Labkesda Soppeng mencatat sejumlah kabupaten tetangga datang memeriksakan sampel Swabnya di Labkesda Soppeng
Menjadi Laboratorium rujukan nasional, Labkesda Soppeng saat ini juga sebagai salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Soppeng.
Biaya jasa pelayanan untuk pemeriksaan Swab lengkap di Labkesda Soppeng tentunya telah diatur sesuai dengan Peraturan Bupati. Saat ini Labkesda Soppeng memasang tarif Rp.1.245.000, untuk pemeriksaan Swab PCR lengkap.
Tim analisis Labkesda Soppeng Fatmawati saat dihubungi membenarkan, saat ini Labkesda Soppeng menjadi salah satu penyumbang PAD, dimana setiap melakukan pemeriksaan Swab PCR lengkap, biaya jasa pelayanannya senilai Rp.1.245.000
"Jadi untuk harga pemeriksaan sudah ditentukan sesuai dengan Perbup," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, untuk pemeriksaan lengkap, tertera dimana biaya administrasi pendaftaran Rp.5.000, untuk pelayanan dokter umum/Spesialis Rp.20.000-40.000.
Selain itu, untuk layanan RDT Rp.300 ribu, pemeriksaan Swab Nosofaring dan orofaring masing-masing Rp.100ribu dan pemeriksaan RT-PCR Rp.700ribu.
"Jadi jasa pelayanan untuk pemeriksaan Swab Covid-19 ada beberapa tahap dan terakhir pemeriksaan RT-PCR, yang terdiri dari biaya administrasi, pelayanan dokter, RDT, Swab Nasofaring, Swab Orofaring, dan RT-PCR, sehingga total biaya untuk Jasa Pelayanan Lengkap Swab RT-PCR yaitu Rp.1.245.000,"urai Fatmawati pada Rakyatsatu.com.
Sedangkan untuk biaya Swab PCR Non Rapid test (RDT) lanjut Fatma, dikenakan biaya jasa pelayanan maksimal Rp. 945.000, dimana harga tersebut termasuk layanan konsul dokter ahli.
" Biaya pemeriksaan ini sudah dihitung dan mampu menutupi biaya untuk pengadaan BHP dan konsul dokter ahli/umum,"jelas Fatama
Sebelumnya Bupati Soppeng HA Kaswadi Razak mengungkapkan, pelayanan pengambilan Swab covid-19 di Labkesda Soppeng tergolong kecil, hal itu dilakukan untuk meringankan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan. Disamping itu, aspek kesehatan dan sosial yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tarif jasa pelayanan.
" Sekiranya keadaan sudah membaik dan berjalan normal, maka tarif ini bisa kita tinjau kembali berdasarkan pertimbangan tarif di beberapa RS yang punya PCR," ujar Kaswadi Razak (**)
.jpg)