Ritual Tallu Rara di Tongkonan Papa Batu Tumakke', Sambut HUT Tana Toraja

RAKYATSATU.COM, TANA TORAJA - Pelaksanaan event budaya menyambut HUT ke-62 Kabupaten Tana Toraja dan Hari Jadi Toraja ke-772, juga dirayakan dengan ritual adat Tallu Rara di Tongkonan Papa Batu Tumakke', Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja, Jumat (23/08/2019).

Ritual Tallu Rara ini dipimpin langsung oleh Ambe' Kondo Sara' sebagai salah satu pemilik Tongkonan Papa Batu, yang merupakan keturunan ke-12 dari silsilah leluhur Tongkonan Papa Batu.

Ambe' Kondo menjelaskan makna Ritual Tallu Rara atau tiga darah tersebut, merupakan hewan kurban yang dipersembahkan kepada Deata atau Puang Matua yang terdiri dari ayam, anjing dan babi, sebelum mendirikan rumah adat Toraja (Tongkonan).

Ayam yang dikurbankan pun bukan ayam biasa, namun ayam berbulu merah, yang dimaksudkan sebagai pejantan/kegagahan di Tongkonan ( Pakoro Londong) sebagai lambang kebijaksanaan dan berkata jujur dalam mengambil setiap keputusan untuk kepentingan orang banyak.

Kurban kedua yakni Anjing, bermakna sebagai lambang keamanan agar Tongkonan selalu memiliki kedamaiaan. Kurban ketiga yakni Babi dimaksudkan untuk menghapus semua dosa-dosa pemilik Tongkonan dan menjauhkan dari Marabahaya yang mengintai Tongkonan.

Tongkonan Papa Batu yang masih tegak berdiri ini, diprediksi sudah berumur 417 tahun dan sudah tercatat sebagai salah satu budaya warisan dunia oleh UNESCO, yang ke depan akan dibuatkan replikanya agar tetap terjaga dan menjadi kebanggaan masyarakat Toraja.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia Event Budaya Tana Toraja, Ir. Bonifacius Paundanan, yang juga merupakan Kepala Dinas Kebudayaan Tana Toraja.

"Kita bersyukur memiliki warisan budaya yang diakui oleh dunia yang ke depan ini akan dibuatkan replikanya,"ungkap Boni.

Diketahui, seusai ritual Tallu Rara tersebut, maka akan dilakukan kombongan bersama rumpun keluarga untuk memulai pembangunan Tongkonan yang baru. (Kris)