Di gubuk reyot yang berukuran 4x3 meter, dia hidup seorang diri.
Saat At-Taubah Channel Peduli Sengkang yakni Mediator Anak Yatim, Ust Akbar bersama tim mengunjunginya, terlihat Nenek Fatima sangat senang.
"Masuk ki nak kerumah," ajak Nenek Fatima.
Meski matanya tak bisa melihat jelas lagi, dia tetap menyambut hangat kedatangan Tim At-Taubah Peduli.
Isi rumah Nenek Fatima terlihat berantakan, tidak ada yang istimewa. Ketika tim memberikan sembako, salah satu tangannya ternyata sudah tak bisa digerakkan lagi (lumpuh).
"Iye nak tidak bisami digerakkan ini, sekarang juga sudah sakit-sakitanmi seluruh badanku, obati ka dulu," ucap Nenek Fatima sambil ulurkan tangannya ke pembina Tim At-Taubah Peduli, Kanit Reskrim Tempe, Iptu Candra Said Nur, Jumat (05/07/2019).
Untuk bertahan hidup, Nenek Fatima hanya berharap bantuan dari warga dan para dermawan yang lewat.
"Ya kadang ada dermawan yang singgah berikan bantuan," kata Ratna, tetangga Nenek Fatima yang tiap hari mengurusnya.
Ironisnya, ternyata Nenek Fatima punya banyak keluarga, hanya saja mallaperru (tidak perhatian atau kasihan) semuanya.
"Banyak keluargaku nak, tapi mallaperru semua," ungkapnya.
Nenek Fatima pun berharap dapat merasakan hidup yang layak seperti orang lain dan ingin memiliki rumah yang layak huni.
Dalam kesempatan itu, Ust Akbar mengucapkan terimakasih kepada dermawan yang turut andil untuk mensukseskan "Sedekah Jumat" ini.
"Untuk para dermawan yang ada di Indonesia maupun diluar negeri. Mari kita membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita," cetusnya.
Sekedar diketahui, Sedekah Jumat kali ini empat warga Kabupaten Bone dan satu warga Kabupaten Wajo diberikan santunan.
Jika anda ingin bersedekah, anda dapat menyalurkannya di nomor rekening 504601000359503 (BRI) atau 0445326618 (BNI) atas Nama Muhammad Akbar Gunawan. Dan, bagi anda yang sudah melakukan sedekah silahkan melakukan konfirmasi via SMS atau Telepon ke 0821 - 8848 - 9770. (Iss)
.jpg)