Dikabarkan sebelumnya bahwa almarhumah mendonorkan darahnya pada siang hari sebelum kecelakaan, pihak UTD RSUD Lakipadada menyebut almarhumah Esty terakhir datang mendonor rutin pada siang hari tanggal 12 Februari 2019.
Saat menjalani pemeriksaan fisik tidak lolos dengan status donor tunda dimana 10 hari berikutnya baru boleh mendonor rutin, namun tak kembali lagi hingga meninggal dunia.
Almarhumah Esty terakhir mendonor pada 22 November 2018 lalu. Sesuai aturan dalam jarak 3 bulanlah baru bisa mendonor rutin lagi, namun dirinya datang lagi untuk mendonor.
Dokter Indah, staff medis UTD RSUD Lakipadada mengatakan dirinya secara pribadi, sangat kehilangan sosok pendonor rutin yang memiliki jiwa muda yang aktif dalam menyumbangkan darahnya bagi yang membutuhkan.
Menurutnya tidak banyak anak seusia almarhumah Esty yang menjadi pendonor rutin.
"Gak banyak loh anak di usia 18 tahun begitu antusias menjadi pendonor rutin yang sukarela memberi darahnya bagi yang membutuhkan," ujar Dokter Indah.
Dokter Indah menyebutnya sebagai seorang anak muda yang memiliki jiwa pahlawan, yang akan terus dikenang oleh keluarga besar UTD RSUD Lakipadada.
"Kami sangat berduka, kepada keluarga besar almh Esty, kami mengucapkan belasungkawa yang dalam dan terima kasih sudah menjadi sosok yang menginspirasi bagi banyak orang," tambahnya.
Harapannya pun semoga ada Esty Esty yang lain juga, ada anak-anak muda lain yang mau meneruskan kebiasaan baik adik Esty untuk menjadi pendonor rutin. (Kris)
.jpg)