Kristian menyasar kelompok pemilih lansia dengan mengenalkan warna-warna kertas suara dan cara mencoblos. Banyaknya surat suara yang akan diterima oleh setiap pemilih, tentu menjadi kekuatiran kelompok lansia dalam membedakan warnanya.
"Saya mendengar kabar bahwa mereka ternyata masih bingung membedakan 5 warna kertas, sehingga saya kumpulkan dan memberi penjelasan secara detail," ujar Kristian, Senin (18/03/2019).
Kristian yang juga Ketua Komisi III DPRD Tana Toraja ini, juga kuatir para kelompok lansia memilih golput jika sampai di TPS mengalami kebingungan sehingga hak suaranya tak tersalurkan.
"Karena rata-rata matanya sudah rabun, tetapi setelah saya jelaskan, mereka memberi respon yang baik dan mau memberikan hak suaranya nanti di hari Rabu, 17 April 2019,"tambah Kristian.
Beberapa lansia yang memang sangat membutuhkan pendampingan di TPS nanti diharapkan tetap memberi hak suaranya sesuai PKPU No 11 tahun 2018 yang mengatur tentang Pemilih Lansia , disabilitas, berkebutuhan khusus, dll, dapat diantar oleh petugas kpps atau keluarga yang ditunjuk untuk mendampingi ke bilik suara.
Dirinya juga menyebut pentingnya pendidikan politik kepada masyarakat agar pemahaman dan pengetahuan akan pentingnya memberi hak suara bagi setiap pemilih.
Lewat sosialisasi ini, Kristian yang maju di Partai Demokrat Dapil 1 Tana Toraja nomor urut 1 ini, berharap ada capaian partisipasi pemilih dengan melihat semangat dan antusias masyarakat untukx memilih wakil rakyat memperjuangkan pembangunan dan kesejahteraan di kampungnya.
"Harapan saya setelah melakukan sosialisasi keliling dari hati ke hati bahwa partisipasi pemilih nanti mencapai diatas 80%, dengan melihat semangat dan antusias rakyat akan pentingnya tujuan pemilu untuk memilih wakil rakyat agar dapat memperjuangkan pembangunan dan kesejahteraan di kampungnya serta pemberdayaan kelompok perempuan,"kunci Kristian Lambe. (Kris)
.jpg)