Dalam penyampaiannya, Brigjend TNI Ahmad Said, pada intinya mengatakan cetak sawah diawali dengan survey pemerintah, suatu bentuk untuk mempertahankan ketahanan pangan kita, dan ini kita harus bina secara terus - menerus.
Pemerintah (Menteri Pertanian RI) memberikan alat Pertanian untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.
Masyarakat kalau ada tanahnya yang belum dikelola silahkan koordinasi dengan Babinsa wilayah masing-masing, sehingga Babinsa dapat segera melaporkan ke pimpinan atas, dan untuk pemerintah pasti siap untuk membantu masyarakat petani.
Apabila ada cetak sawah betul-betul tidak ada masalah, agar dipertahankan sampai kegiatan percetakan sawah berlangsung, sehingga kedepanya dalam pengelolahan cetak sawah Tahun Anggaran 2019 ini dapat berjalan terrib, aman dan lancar.
Sementara itu, Kasrem 141/TP, Letkol Inf Bobby Tryanto yang mendampinginya Brigjen TNI Ahmad Said, di Rakor Cetak Sawah tersebut, pada intinya mengatakan, kalau ada kelompok tani yang merasa dirugikan tolong dilaporkan kepada Tim Cetak sawah atau Babinsa yang ada di wilayah masing-masing jangan sampai kegiatan sudah berjalan baru muncul permasalahan.
"Kelompok tani silahkan bertanya kepada Tim cetak sawah apabila ada yang belum dimengerti terkait masalah cetak sawah yang ada di wilayah masing-masing," tegasnya.
Hadir pada kegiatan tersebut diantaranya, Dandim 1407/Bone Letkol Inf Mustamin, Kasi Ter Korem 141/Tp Letkol Inf Awal Alauddin, Pasi WanWil Korem 141/Tp Mayor Inf Simon Marten.
Para Kepala Desa (Ajangale, Libureng, Mare, Dua Boccoe, Lamuru dan Barebbo), para Danramil (Ajangale, Libureng, Mare, Dua Boccoe, Lamuru Kodim 1407/Bone).
Para Tim Cetak sawah, Kelompok Tani, dan Babinsa (Ajangale, Libureng, Mare, Dua Boccoe, Lamuru, dan Barebbo). (Rasul)
.jpg)