Iklan

Iklan

Petani di Bone Enggan Tanam Kedelai, Ini Penyebabnya

27 Desember 2018, 9:34 PM WIB Last Updated 2018-12-27T13:34:07Z
RAKYATSATU.COM, BONE - Meski Kabupaten Bone merupakan salah satu daerah potensial penghasil kedelai, namun petaninya enggan menanam kedelai. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya harganya yang dianggap tidak menguntungkan bagi petani.

Hal itu, terungkap saat panen raya kedelai dalam rangka program swasembada pangan nasional dengan luas lahan 100 ha, di Dusun Bakke, Desa Kajaolaliddong, Kecamatan Barebbo, Kamis (27/12/2018), oleh Wakil Gubernur Sul Sel Andi Sudirman Sulaeman didampingi Kadis Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sul Sel, Hj Nur Fitriani, Bupati Bone Dr H Andi Fahsar M Padjalangi, Forkominda Kabupaten Bone.

"Kalau mau lihat petani ramai-ramai menanam kedelai, maka naikkan harga kedelai. Siapa yang mau tanam kedelai kalau harganya sangat rendah," ujar salah seorang petani yang enggan disebutkan namanya.

Sedangkan Kadis Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sul Sel, Hj Nur Fitriani, mengatakan, kedelai merupakan suatu komoditi mengandung nabati sangat diperlukan kepada tubuh manusia.

Kedelai telah mengalami peningkatan atas kerja keras semua para petani termasuk penyuluh pertanian.

Bone ini adalah kabupaten tiga dimensi punya potensi sangat kaya, punya konstribusi terbesar di Sulsel dan Bone kedepan bisa menjadi sentra untuk bawang putih dan pengembangan kedepan agar di pasilitasi pengairan di mana saat ini warga biasanya tanam 2 kali setahun nanti bisa panen 3 kali setahun.

Adapun sambutan Bupati Bone, memberikan penghargaan yg setinggi tingginya atas dedikasi pengabdian loyalitas dan kerja keras para pemangku kepentingan bidang pertanian terutama pada petani kedelai, kelompok tani, para distributor sarana produksi pertanian, para pendamping non formal.

"Masyarakat Kecamatan Barebbo selalu konsisten selalu menanam kedelai dan merupakan sentra tanam kedelai dan hasilnya bisa dijadikan bibit. Sehingga menjadi sentra pertanian hampir semua pertanian dan kecamatan ini merupakan salah satu tulang punggung di bidang pertanian dan tinggi perekonomiannya karena ditopang oleh petani yang bekerja dengan baik dan berhasil," puji H Andi Fahsar.

Meski demikian ia mengakui kalau banyak petani kedelai yang tidak mau menggeluti komoditas kedelai karena trauma dengan kejadan-kejadian yang dialami sebelumnya.

Dimana saat panen raya kedelai, harga jual kadelai anjlok sehingga yang menanggung kerugan adalah petani itu sendiri.

Memang pernah ada surat keputusan bersama antara tiga Menteri untuk menjamin kestabilan harga dan menunjuk Bulog sebagai penjamin harga, akan tetap Bulog juga tidak mau menerima itu.

"Yang perlu dipikirkan adalah harga Kedelai pasca panen, karena setiap panen raya kadelai harganya anjlok, sehingga petani kedelai banyak yang enggang menggeluti komoditas ini. Kenapa kepastian harga itu penting, karena untuk menggairahkan petani kedelai agar tetap melakukan penanaman, apalagi Kabupaten Bone diberikan jatah penanaman kedelai 10 ribu sampai 20 ribu Ha setiap tahunnya," ujarnya.

Lanjutnya, kalau harga kedelai bisa dijamin, tentu banyak petani yang mau menggelutinya, karena banyak areal pertanian yang cocok untuk pengembangan komoditas ini, selain Kecamatan Barebbo ada beberapa kecamatan yang memungkinkan seperti Kecamatan Libureng dan Ponre.

Sementara itu, Wagub Sul Sel, Andi Sudirman Sulaeman ST, dalam sambutannya mengatakan, akan mengupayakan bantuan bibit agar bisa tersebar di enam regional yang ada di Sul Sel agar petani bisa menikmati bantuan bibit pemerintah dan bisa membuahkan hasil yang berlimpah.

Selain itu, akan menggodok pengadaan sumber air dan harus terfokus masalah pengairan agar bibit air jangan hanya menunggu tadah hujan saja serta memprongramkan kedepan irigasi dan bendungan serta mengharapkan agar petani khususnya di Kecamatan Barebbo harus rutin menanam kedelai dimana hasilnya selama ini sudah berhasil dan hasil panennya bisa terserat kedaerah daerah lain.

Setelah melaksanakan panen raya kedelai dilanjutkan penyerahan handtraktor secara simbolis oleh Andi Sudirman Sulaeman ST kepada Kelompok Tani berupa 3 (tiga) handtraktor dan 2 (dua) mesin pompa air.

Hadir pada kegiantan tersebut diantaranya, Kasrem 141/Tp Letkol Inf Bobbie Triyantho SIP, Ali Ismail Akabi Alijamil Kultura dari Kementerian RI, Letkol Inf Mustamin Dandim 1407/Bone, AKBP Muh Kadarislam SH,SIK Kapolres Bone, Hj Nurni Farahyanti, SH, MH Kajari Bone, sejumlah Kepala SKPD Pemkab Bone, unsur Tripika Kecamatan Barebbo, para camat se Kabupaten Bone, para penyuluh kelompok tani dan undangan lainnya.  (Rasul)
Komentar

Tampilkan

  • Petani di Bone Enggan Tanam Kedelai, Ini Penyebabnya
  • 0

Terkini

Iklan