Iklan

Iklan

Saat Gempa dan Tsunami Melanda Donggal-Palu, ORARI Paling Duluan Lakukan Komunikasi Emergensi

30 September 2018, 8:24 PM WIB Last Updated 2018-09-30T12:24:59Z
RAKYATSATU.COM, BONE - Di saat gempa bumi dan tsunami bermagnitud 7.7 Skala Richter yang melanda kota Palu, Donggala, dan daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018 lalu, serta meluluhlantahkan kota tersebut hingga menghancurkan fasilitas umum, rumah-rumah, gedung, dan kantor. 

Jaringan listrik dan komunikasi telepon maupun seluler terputus total. Dalam kondisi seperti ini anggota amatir radio yang tergabung dalam ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia)  khususnya yang berada di Sulawesi tampil paling pertama membantu masyarakat dan pemerintah dalam menyampaikan komunikasi emergensi yang tidak bisa dijangkau oleh telepon dan komunikasi seluler karena hancur oleh bencana.

Bahkan hanya beberapa menit setelah kota Palu digoncang gempa, amatir radio sudah mengaktifkan frekuensi komunikasi darurat di 7.110 MHz dan sempat melakukan komunikasi kepada amatir yang terisolasi dan terkena bencana di kota Palu. 

“Kejadiannya sekitar pukul 18:15 WITA, beberapa menit setelah itu saya langsung membuka komunikasi emergensi di 7.110 MHz”, ujar  Syariefudin Syah, YB8RW di Bitung, Sulawesi Utara yang juga sebagai pengendali jalannya komunikasi pada frekuensi itu yang memang diperuntukkan oleh ORARI bagi dukungan komunikasi emergensi dan bencana.

Amatir dari daerah lainnya seperti dari Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah juga dengan sukalera tampil membantu melakukan dukungan komunikasi radio untuk berita emergensi pada frekuensi tersebut secara bergantian pada frekuensi 7.110 MHz dan 7.065 MHz, seperti Suardi YG8BIR, Djunaid YG8FX, Wawan YF8GFN, Rajab YF8GR, Nurdin YF8CKM, Atenk Said YD8MII, Budi Sahari YC8OBM, Yudin YB8OUN, Rolandy YC8OLN, YC8PB, YC8PBT, Usman YB8OUV, dan Idrus YC8PQ.

Bahkan ada amatir pada stasiun bergerak naik mobil dari Soroako menuju Palu, Gusman YC8EJ juga melakukan komunikasi emergensi membantu mengabarkan kondisi di Palu dan sekitarnya melalui frekuensi radio amatir. 

Mereka secara bergantian membantu kelancaran jalannya komunikasi radio karena kondisi propagasi yang kurang stabil. 

“Amatir dari Sulawesi Selatan dan daerah lainnya juga turut membantu memonitor perkembangan informasi yang didapatkan melalui frekuensi radio," ungkap Andi M. Yauri YC8AO yang juga salah seorang pengurus ORARI Daerah Sulawesi Selatan.

Komunikasi paling pertama dengan rekan amatir yang menjadi korban pada malam hari kejadian gempa sekitar jam 9 bersama Ronny Korompot YB8PR Ketua ORARI Lokal Palu dalam keadaan selamat namun kondisinya yang telah terisolasi akibat reruntuhan bangunan.

Melalui stasiun darurat di mobilnya pada frekuensi 7.065 MHz, ia mengabarkan kondisi pengungsian, lampu dimana-mana padam, dan terputusnya jaringan komunikasi seluler komunikasi bersama YB8RW.

Keesokan harinya 29 september 2018 seorang lagi anggota ORARI yang jadi korban di Palu Sutrisno Sofingi YB8NT terdengar memanggil di frekuensi 7.110 MHz melalui stasiun darurat yang dibuatnya di lokasi bencana.

Ia mengabarkan dirinya selamat dari bencana, fasilitas PLN yang rusak parah, mayat bertebaran di mana-mana, dan komunikasi seluler yang masih lumpuh. Satu-satunya yang bisa menghubungkan ke luar yaitu melalui frekuensi radio amatir.

Beberapa instansi pemerintah juga berhasil dibantu melalui komunikasi radio ORARI seperti Telkom. Atas permintaan pihak Telkom, anggota amatir melalui YB8PR, dan YC8PYA melihat secara langsung fasilitas Telkom yang rusak parah lalu menginformasikan kondisinya melalui radio untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pihak Telkom untuk melakukan perbaikan setelah tim Telkom tiba di kota Palu.

Begitu pula tim TNI dari Parigi dalam perjalanan menuju Palu juga merasa terbantu karena jalan yang dilalui di daerah Kebun Kopi terputus. Namun setelah melakukan komunikasi pada frekuensi radio Orari Lokal Palu di 145.050 MHz jalan alternatif bisa dilalui yang dituntun melalui komunikasi radio dengan amatir setempat YB8NT. 

Kegiatan sukarela dukungan komunikasi anggota amatir lainnya saat bencana juga direspon oleh pemerintah dan sebagian masyarakat. Tindakan Salmin Sahidin YB8IBD di Kendari Sulawesi Tenggara menuai pujian dari berbagai pihak.

Pasalnya ia menayangkan live streaming saat melakukan komunikasi amatir radio emergensi pada frekuensi 7.110 MHz dan 7.065 MHz di media sosial Face Book dengan akun namanya sendiri dan Youtube pada waktu terjadi bencana sehingga banyak yang menyaksikan siarang langsung tersebut.

“Gempa terjadi sekitar magrib, setelah lima menit gempa berlalu saya langsung lakukan video streaming” ungkapnya.

Ia melakukan siaran langsung hampir sepanjang hari mulai awal bencana hingga sekarang.

Akibatnya ribuan chat dari penonton berdatangan menanyakan kondisi daerah gempa, lokasi, keluarga, kebenaran info dari Face Book. 

Bahkan, pihak Polda Jawa Barat  memintanya agar siaran langsungnya bisa direlay. Begitu pula pihak Mabes TNI juga meminta link di internet siaran langsung komunikasi radio amatir untuk emergensi bencana. Disamping itu pihak lain yang meminta informasi setelah penayangan live streaming seperti Basarnas, BNPB Jakarta, ORARI Daerah Jakarta, dan ORARI Pusat.  (Rasul)

Komentar

Tampilkan

  • Saat Gempa dan Tsunami Melanda Donggal-Palu, ORARI Paling Duluan Lakukan Komunikasi Emergensi
  • 0

Terkini

Iklan