Menurut Insmerda, di dalam ukiran pa'bungkang tasik, sudah tertuang semua mengenai simbol orang Toraja yang memaksakan generasi Toraja untuk berkembang seperti manu' londong (ayam jantan).
"Laki-laki harus menjadi pemberani, baik, pintar, inisiatif berbicara benar. Tae'na den ma'kada burru' sola bengke',"katanya. Lanjut Jenderal Insmerda berharap masyarakat menghadirkan Toraja pada tataran nasional dengan menghargai leluhurnya, sebagaimana Toraja pada zaman dahulu.
Dalam kesempatan itupun, Insmerda menekankan kehadiran Kapolres sebagai utusan langsung dari Kapolri untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab yang benar. Jadi jika Kapolres melarang adanya judi maka hal itu harus dijalankan, karena judi tidak boleh dikaitkan semua bentuk adat dan budaya Toraja.
Sebagai putra Toraja, Insmerda juga mengatakan bahwa dirinya selalu membawa nama baik Toraja, bukan untuk dihargai tetapi supaya orang mengenal bahwa dirinya yang lahir sebagai salah satu warga miskin dari Kaero, Sangala mampu menharumkan nama baik Toraja, bukan sebagai orang kaya raya.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Kapolres Tana Toraja AKBP Julianto Sirait, Ketua KPU Tana Toraja Rizal Randa, Ketua KPU Toraja Utara Mersi, Ketua Aliansi Masyarakat, Perwakilan Dinas Kebudayaan, Tokoh Agama dan masyarakat dari dua kabupaten, segenap jajaran kepolisian tana toraja. (Kris)
.jpg)