Kisah Perjalan Hidup Supriansa Hingga Sukses (II)

Minta Dikirimin Uang, Ibu Supriansa Malah Kirim ini

Supriansa Bersama Istri

RAKYATSATU.COM, SOPPENG - Jalan hidup manusia tak ada yang bisa menerka, meski berkehidupan pas-pasan dan hanya pengembala sapi dimasa kecilnya, Supriansa saat ini menjadi Wakil Bupati Soppeng.

Kisah perjuangannya untuk meraih kesuksesannya hingga saat ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tinggal di rumah kost yang sempit hingga uang jajan yang sangat terbatas menjadikan dirinya melewati kerasnya kehidupan di Kota Makassar.

Sejak melanjutkan pendidikan di Makassar Supriansa hanya hidup pas-pasan.

Supriansa mengisahkan, saat itu dirinya hanya bisa mengirim surat jika uang jajannya habis, namun setiap dirinya meminta uang kepada ibunya, dirinya heran dengan apa yang dikirimkan Ibunya.

"Setiap kali saya meminta uang, Ibu saya malah mengirimkan beras, saat itu saya berpikir, mungkin Ibu saya tidak memiliki uang, jadi saya berusaha sendiri untuk menutupi biayaku," ujarnya.

Baca Juga : Kisah Perjalan Hidup Supriansa Hingga Sukses (I)

Pulang ke kampung halaman karena libur kuliah, Supriansa coba bertanya kepada Ibunya, kenapa beras yang selalu dikirim, padahal dirinya  meminta uang.

"Ibu saya menjawab saat itu, hanya beras dari hasil sawah kita yang bisa saya kirim, karena kita tidak memiliki uang, nanti berasnya bisa kamu jual di sana," cerita Supriansa menirukan ucapan Ibunya yang hanya fasih berbahasa Bugis.

Sejak itulah, dirinya berjuang untuk terus giat belajar, dengan doa Ibunya.

Tepat semester III, dirinya mendapat beasiswa dan bisa dengan tenang melanjutkan pendidikannya, dan tidak merepotkan lagi orang tuanya.

Menjelang wisudanya, ada hal yang menarik pada kisah kehidupan mantan Pengacara ini. Saat itu, dirinya mengirimkan kabar kepada kedua orangtuanya bahwa dirinya akan diwisuda, namun hal itu tidak dipercayai oleh ayahnya.

"Mana mungkin La Supri (nama akrab Supriansa di kampung) mau diwisuda, selama ini kita tidak pernah kirimkan uang untuk kuliah," ujar Ayahnya saat itu.

Namun, saat kedua orang tuanya bertolak ke Makassar, mereka baru yakin bahwa Supriansa yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara itu, sudah jadi sarjana.

Setelah selesai kuliah S1 di Universitas Muslim Indonesia (UMI), saat itu pula Pemerintah Amerika Serikat melalui program International Visitor Leadership, memasukkan nama Supriansa dari 3 orang dari Indonesia lainnya untuk ikut serta dalam program tersebut.

"Saat itu, Amerika mencari 3 orang dari Indonesia untuk ikut program International Visitor Leadership, dan Alhamdulillah, nama saya masuk untuk ikut dalam acara tersebut di 5 Negara bagian Amerika serikat," kunci Supriansa. (Red)