RAKYATSATU.COM, BULUKUMBA - Setelah diresmikan penggunaannya oleh Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu' man, pada puncak hari jadi Bulukumba 4 Pebruari lalu, Pasar tradisional Cekkeng, dalam waktu dekat akan digunakan para pedagang, meskipun jumlahnya diperkirakan tidak bisa menampung seluruh pedagang.
Data terakhir dari Badan Pendapatan Daerah, tercatat ebanyak 547 pedagang yang selama ini berjualan di area pasar darurat.
Keseluruh pedagang ini, siap menempati lods dari bangunan baru Pasar Cekkeng yang menelan biaya sekitar Rp. 4, 3 milyar. Dana sebesar iti bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2016
Bupati Bulukumba AM Sukri A Sappewali, Jumat (10/2) pagi mendatangi pasar Cekkeng sekaligus berdialog dengan para pedagang Pasar Cekkeng. Bupati meminta kepada SKPD terkait untuk membagi lods pasar tersebut secara adil, sehingga tidak ada yang dirugikan.
“Badan Pendapatan dan Dinas Perdagangan harus melakukan koordinasi sehingga pendataan pedagang harus clear, jangan sampai ada pedagang yang membayar kepada oknum tertentu. Laporkan kalau ada pedagang yang dipunguti biaya untuk menempati lods itu” tegas A.Sukri Sappewali
Menurut Plt Badan Pendapatan Daerah, A. Mappiwali, pemindahan pedagang tersebut secepatnya akan dilakukan.“ Minggu depan sudah bisa ditempati, kami masih harus rapat koordinasi dulu dengan pihak kepolisian dan TNI untuk pengamanannya saat hari H pemindahan, saya optimis bisa berjalan lancar karena kami juga sudah memindahkan pedagang di pasar Ujungloe yang baru dibangun” sebut A.Mappiwali.
AM Sukri A Sappewali berharap setelah pedagang menempati lodsnya , jangan lagi ada yang menjual di halaman parkir pasar, karena selain semrawut juga menghalangi kendaraan yang keluar masuk.
Pada peninjauan itu, Bupati mendapatkan beberapa persoalan seperti masalah kebersihan, serta drainase depan pasar yang airnya tidak mengalir. Ia memerintahkan Camat Ujungbulu bersama lurah untuk menggalakkan kerja bakti bersama warga di sekitar pasar Cekkeng .
“Kita harus membiasakan warga untuk hidup bersih, jangan selalu mengharapkan bantuan kebersihan dari pemerintah, yang begini perlu kesadaranlah” ajak Andi Sukri.(edy)
