RAKYATSATU.COM, MAKASSAR - Komunitas Mediator Darah Makassar (MDM) berkolaborasi dengan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Makassar menggelar webinar edukasi bertema pelayanan donor dan keamanan darah, Sabtu, 21 Desember 2025.
Webinar bertajuk Let’s Talk Red: Apa yang Dibawa Darahmu untuk Hidup Orang Lain? itu diikuti sekitar 100 peserta dari Makassar dan berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendukung PMI Makassar dalam memenuhi kebutuhan darah yang terus meningkat.
PMI Makassar sebagai UTD dengan klasifikasi utama sekaligus koordinator wilayah Sulawesi membutuhkan sedikitnya 2.500 kantong darah setiap hari. Namun, ketersediaan darah kerap belum seimbang dengan tingginya permintaan layanan medis.
Sekretaris PMI Kota Makassar, Khudri Arsyad, mengatakan kekurangan darah masih menjadi persoalan nasional. Menurut dia, Indonesia masih defisit sekitar 1,4 juta kantong darah per tahun, sehingga keterlibatan komunitas menjadi penting untuk meningkatkan literasi publik terkait donor darah yang aman sesuai Permenkes Nomor 91 Tahun 2015 dan standar CPOB.
Dalam sesi diskusi, peserta aktif mengajukan pertanyaan terkait prosedur dan keamanan darah. PMI Makassar memastikan seluruh darah donor melalui uji saring ketat dengan teknologi Chemiluminescence Immunoassay untuk mendeteksi penyakit menular seperti HIV dan hepatitis.
Ketua Mediator Darah Makassar, Rahmad Adriansyah Arlan, menyebut komunitas yang baru berdiri sekitar satu tahun itu berkomitmen menjadi penghubung antara pendonor dan pasien yang membutuhkan darah. Ia menilai donor darah bukan sekadar tindakan medis, melainkan wujud solidaritas kemanusiaan.
Ketua Panitia, Kurniawan Pupungan, menambahkan webinar tersebut menjadi ruang edukasi, khususnya bagi generasi muda, untuk memahami proses transfusi darah serta dinamika kebutuhan darah di berbagai daerah.
Melalui pemanfaatan teknologi dan penguatan jejaring komunitas, kegiatan ini dinilai mampu memperluas jangkauan edukasi publik. Sinergi tersebut diharapkan berkontribusi dalam memperkuat pelayanan darah nasional dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. [Ikhlas /Sugi]
