Guru Pendidikan Jasmani SMP PGRI 2, Suhardi saat memperlihatkan gembok masih utuh
RAKYATSATU.COM, MAROS - Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 2 di Kabupaten Maros dibobol pencuri pada Senin, 15 Desember 2025. Sebanyak 15 unit Chromebook dan satu unit speaker milik sekolah dilaporkan hilang.
Guru Pendidikan Jasmani SMP PGRI 2, Suhardi, mengatakan peristiwa pencurian itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.00 Wita. Ia baru mengetahui kejadian tersebut setelah tiba di sekolah sekitar pukul 10.00 Wita.
“Saya dapat informasi dari guru lain. Awalnya tidak percaya, tapi setelah dicek langsung, Chromebook memang sudah tidak ada,” kata Suhardi saat ditemui di sekolah.
Menurut dia, kondisi kantor sekolah tampak berantakan. Sejumlah lemari penyimpanan, terutama yang berada di bagian belakang ruangan, ditemukan dalam keadaan terbuka dengan isi yang terhambur.
Suhardi menyebutkan, terdapat tiga gembok yang digunakan untuk mengamankan ruangan kantor. Namun seluruh gembok tersebut berhasil dibuka oleh pelaku.
“Ada tiga gembok. Semuanya dibobol. Gembok depan bahkan terlempar entah ke mana,” ujarnya.
Ia menambahkan, meski diduga dibuka secara paksa, gembok-gembok tersebut masih dalam kondisi utuh dan masih bisa digunakan.
“Biasanya kalau dirusak sudah tidak bisa dipakai. Ini masih utuh,” katanya.
Akibat pencurian tersebut, pihak sekolah memperkirakan kerugian mencapai Rp80 juta hingga Rp90 juta. Aksi pencurian itu tidak terekam kamera pengawas karena sekolah belum dilengkapi CCTV.
“Memang tidak ada CCTV di sini. Tapi sepertinya ada saksi mata,” ujar Suhardi.
Chromebook yang dicuri, kata Suhardi, merupakan bantuan dari kementerian dan digunakan khusus untuk pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
“Itu hanya untuk ujian, tidak bisa dipakai aplikasi lain,” katanya.
Pelaku pencurian diketahui tidak mengambil satu unit televisi bantuan pemerintah yang berada di ruangan tersebut.
“Yang tersisa hanya TV, bantuan dari Pak Prabowo,” ujarnya.
Pihak sekolah telah melaporkan kejadian ini ke kepolisian. Polisi disebut telah mendatangi lokasi kejadian, sementara kepala sekolah telah menuju kantor polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros, Zainuddin, mengaku belum menerima laporan resmi terkait peristiwa tersebut. Namun ia membenarkan bahwa bantuan Chromebook dari kementerian umumnya berjumlah 15 unit untuk setiap sekolah.
“Rata-rata setiap sekolah memang menerima 15 unit, terlepas dari jumlah siswanya,” kata Zainuddin. (Ikhlas/Arul)