Prof. Dr. Marsuki DEA.
Prof. Armin Arsyad,
RAKYATSATU. COM, Makassar — Dua guru besar Universitas Hasanuddin (Unhas) menilai mantan Presiden Republik Indonesia, Soeharto, layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025.
Pandangan tersebut disampaikan Guru Besar Unhas, Prof. Dr. Marsuki DEA, di Makassar, Rabu (5/11/2025). Menurutnya, Soeharto merupakan salah satu putra terbaik bangsa yang telah berkontribusi besar dalam pembangunan Indonesia selama 32 tahun masa kepemimpinannya.
“Selama lebih dari tiga dekade memimpin Indonesia dengan berbagai pembangunan yang dilakukan, beliau sangat layak mendapat penghargaan sebagai pahlawan nasional. Apa ada masalah besar dengan beliau? Tidak ada. Beliau bahkan mundur secara terhormat, tanpa dipaksa,” ujar Prof. Marsuki.
Ia menambahkan, pada masa pemerintahan Soeharto, Indonesia sempat mencapai stabilitas ekonomi yang baik. Inflasi terkendali, pertumbuhan ekonomi meningkat, dan Indonesia dikenal sebagai salah satu kekuatan ekonomi di Asia Tenggara.
“Tak bisa dinafikan jasa-jasa beliau. Saya pikir pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto sangat layak,” tegasnya.
Senada, Guru Besar Unhas lainnya, Prof. Armin Arsyad, menilai jasa Soeharto sudah dimulai jauh sebelum masa pemerintahannya.
“Kalau ada gelar yang lebih tinggi dari pahlawan nasional, Soeharto pun layak mendapatkannya. Sejak masa penjajahan, revolusi, hingga masa pembangunan, beliau berperan besar bagi negeri ini,” ujar Prof. Armin.
Ia mencontohkan, pada masa agresi militer Belanda, Soeharto tampil di radio menyampaikan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih ada dan tetap berjuang. Pernyataan itu, menurutnya, mengubah pandangan dunia internasional terhadap propaganda Belanda.
“Itu salah satu jasa besar Soeharto. Jika ada kesalahan beliau, saya pikir bisa dimaafkan dengan mempertimbangkan banyaknya kebaikan dan jasa beliau untuk bangsa,” tutup Prof. Armin.(Ikhlas/ Amd)
