RAKYATSATU.COM, MALINAU - Puncak kemeriahan Festival Budaya Irau ke-11 yang dirangkaikan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, berlangsung meriah pada Sabtu (18/10/2025).
Perayaan yang mengusung semangat persatuan itu dihadiri oleh Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, bersama rombongan Pemerintah Kabupaten Bone dan tokoh adat Tana Bone.
Kehadiran delegasi dari Sulawesi Selatan tersebut membawa agenda istimewa, yakni penganugerahan gelar adat Tana Bone kepada Bupati Malinau, Wempi W. Mawa. Suasana haru dan khidmat terasa di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung ketika Wempi secara resmi menerima gelar “To Risenge Daeng Mapuji”, yang disematkan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Bone dan Dewan Adat Tana Bone.
Dalam sambutannya, Bupati Wempi W. Mawa mengungkapkan rasa haru dan kebanggaannya atas kehormatan itu. Ia menyebut gelar tersebut sebagai simbol kepercayaan masyarakat Sulawesi Selatan terhadap kepemimpinannya di Malinau.
Wempi juga memberikan apresiasi tinggi kepada Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yang dinilainya berperan besar menjaga harmoni sosial dan memperkaya kebudayaan di Bumi Intimung.
“Irau bukan hanya panggung budaya, tapi juga wadah kebersamaan seluruh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Bone, H. Andi Muhammad Yushan Latenritappu, menjelaskan makna filosofis di balik gelar yang dianugerahkan kepada Bupati Malinau.
“Gelar ‘To Risenge Daeng Mapuji’ berarti sosok pemimpin yang dicintai dan dikenang sepanjang masa, karena kemampuannya mempersatukan masyarakat dan menciptakan kedamaian sesuai amanah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, yang mewakili pemerintah daerahnya, menyampaikan bahwa kehadiran KKSS dalam perayaan Irau adalah wujud nyata dari semangat persaudaraan dan kebersamaan antar-suku di Malinau.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Malinau, khususnya kepada Bapak Bupati, yang terus memberi ruang bagi semua kalangan untuk berpartisipasi dalam perayaan Irau. Dukungan ini sangat berarti bagi pelestarian budaya dan persatuan masyarakat,” kata Andi Akmal.
Ucapan tersebut disambut baik oleh Ketua BPD KKSS Kabupaten Malinau, H. Muh. Ashar Nasir, yang turut menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan pemerintah daerah.
Festival Budaya Irau ke-11 tahun ini melibatkan 11 etnis asli dan 15 paguyuban nusantara. Beragam pertunjukan ditampilkan, mulai dari tari-tarian adat, upacara tradisional, hingga lomba khas daerah, yang turut dimeriahkan oleh musisi dan seniman muda lokal. [Ikhlas /Sugi]
