 |
| Kakan Kemenag Bone Dr. H. Abdul Rafik, M.Pd didampingi Kasi PD Pontren H. Salahuddin Siata, S.Ag dan ketua panitia menyerahkan penghargaan kepada santri terbaik perwakilan Lembaga TPQ dan PAUDQU. |
Acara tersebut dilaksanakan di aula Kampus VI UNM UPP PGSD Bone, yang terletak di Jl. Jend. Sudirman, Kota Watampone pada Rabu (16/07/2025).
Di awal acara, Ketua Panitia Dr. ST. Zakiyah, S.Ag, M.Pd, menyampaikan bahwa ada 99 orang santri yang mengikuti wisuda dari 13 lembaga. Terdiri dari 9 orang peserta dari PAUDQU dan 90 orang dari TPQ.
Dr. Zakiyah, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Forum FKPQ Kabupaten Bone, mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. Ia menilai acara wisuda tahun ini sangat luar biasa karena jumlah santri yang diwisuda, yaitu 99 orang, merupakan angka yang identik dengan Asmaul Husna.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Bone, Dr. H. Abdul Rafik, M.Pd, memberikan motivasi dan apresiasi kepada orang tua santri yang dengan antusias mendampingi anak-anak mereka dalam menempuh pendidikan Al-Qur'an hingga mencapai tahap wisuda.
Dr. Rafik sangat mengapresiasi orang tua, terutama ibu-ibu yang menjadi pendamping utama dalam pendidikan Al-Qur'an ini. Peran mereka sangat besar dalam kesuksesan anak-anak kita.
Menurutnya, mendidik generasi penerus bukanlah hal yang mudah. Ia menekankan pentingnya ketulusan dan keikhlasan dalam menjalani proses pendidikan yang panjang dan tak terpisahkan dari peran ibu.
"Kaum ibu adalah pejuang dan pahlawan pendidikan,” ungkapnya.
Kakan Kemenag juga mengingatkan para pendidik dan orang tua agar senantiasa memberi teladan yang baik kepada anak-anak mereka.
"Tugas kita adalah mencontohkan kebaikan. Saat anak salah, tunjukkan kesalahan itu dan tunjukkan yang benar," katanya.
Lebih lanjut, Abdul Rafik menegaskan pentingnya menanamkan akhlak dan karakter yang baik sejak dini agar anak-anak dapat menjadi generasi emas.
“Namun jika tidak ada pendidikan agama dan akhlak yang ditanamkan, yang lahir bukanlah generasi emas, melainkan generasi cemas,” katanya.
Selain itu, Abdul Rafik menyoroti permasalahan sosial yang semakin marak di Kabupaten Bone, seperti perkawinan usia dini, yang menurutnya banyak dipengaruhi oleh kurangnya pondasi pendidikan yang kuat, terutama dalam hal pendidikan akhlak.
"Guru yang paling dekat dengan anak adalah ibu, diikuti oleh bapak," jelasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk membangun karakter anak melalui pendidikan agama dan memberikan pemahaman agama yang kuat.
"Mari kita arahkan anak-anak kita ke madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi yang mengedepankan pemahaman agama,” ajaknya.
Kasi PD Pontren, H. Salahuddin Siata, S.Ag, turut mengapresiasi orang tua santri yang mendampingi anak mereka hingga wisuda.
"Semoga jerih payah orang tua terbalaskan dengan pahala dan berkah. Semoga anak-anak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," harapnya.
Salahuddin juga memberikan apresiasi kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras mensukseskan acara wisuda ini.
Pada kesempatan tersebut, Kakan Kemenag Kabupaten Bone dan Kasi PD Pontren menyerahkan penghargaan kepada santri terbaik yang mewakili 13 lembaga TPQ dan 2 lembaga PAUDQU. Penghargaan tersebut diserahkan bersama dengan kepala lembaga masing-masing.
Acara wisuda juga dimeriahkan dengan persembahan Nasyid dan estafet Surah Annaba dari TPQ Nurul Yaqin, Nasyid TPQ Ayatul Qulub, Salawat TPQ Nurul Ilmi, serta Gerak dan Lagu TPQ Kaswara. [Ikhlas/Sugi]
