Iklan

Iklan

Rem Blong, Dua ABG Alami Laka Tunggal di Jalur Wisata Selayar, Satu Tewas

12 Juni 2025, 1:04 PM WIB Last Updated 2025-06-12T05:22:54Z

Ilustrasi/Internet

KEPULAUAN SELAYAR, RAKYATSATU.COM — Kecelakaan tunggal kembali terjadi di ruas jalan menurun Saluk–Langsangereng pada Senin, 9 Juni 2025, sekitar pukul 15.30 WITA. Dua remaja perempuan menjadi korban dalam insiden ini. Mei Saputri (17) meninggal dunia di tempat kejadian, sementara Dian Apriani (20) mengalami luka serius dan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.


Mei Saputri, warga Topelang, merupakan putri dari pasangan Sale dan Darmawati. Sedangkan Dian Apriani adalah anak dari Andi Baso dan Andi Kartina, warga Dusun Saluk, Desa Bontona Saluk, Kecamatan Bontomate'ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.


Kedua korban diketahui sedang menuju objek wisata Pantai Langsangereng dengan sepeda motor Yamaha Fino bernomor polisi DD 6671 NK. Berdasarkan informasi awal, kecelakaan terjadi akibat rem motor yang diduga blong, sehingga kendaraan keluar jalur dan melompati pagar kebun di turunan tajam antara Patiade' dan Lembang. Motor menabrak pohon kelapa yang mengakibatkan Mei meninggal seketika, sementara Dian mengalami luka berat.


Saksi mata pertama, Nurmalina (39), warga Dusun Saluk, menemukan para korban ketika hendak memberi pakan ternak. Ia mendengar suara rintihan serta nada dering ponsel dari semak-semak. Karena ketakutan, ia memilih memberitahu suaminya, Marlin, dan warga setempat untuk segera meminta pertolongan ke Puskesmas Batangmata.


Puskesmas Batangmata segera mengirim satu unit ambulans ke lokasi. Namun, karena pertimbangan medis, petugas fokus terlebih dahulu menyelamatkan korban yang masih hidup. Dian dilarikan ke RSUD KH Hayyung Benteng, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Sultan Daeng Raja Bulukumba karena kondisi kritis. Sementara itu, jenazah Mei terpaksa menunggu hingga dua jam sebelum akhirnya dievakuasi warga secara manual menggunakan tandu dari Lembang menuju Kampung Saluk.


Kepala Puskesmas Batangmata, Emil Putrawan, S.Kep., Ns., menjelaskan bahwa keterlambatan ambulans terjadi karena keterbatasan tenaga sopir. “Sopir kami hanya satu yang berjaga saat itu. Satu lainnya sedang izin ke Makassar dan tidak bisa dihubungi karena ponselnya nonaktif,” ujarnya.


Hingga berita ini diterbitkan, kondisi Dian Apriani masih kritis dan belum sadarkan diri. Ia sedang menjalani operasi karena mengalami luka pada bagian hati dan limpa, demikian disampaikan oleh Kepala Dusun Saluk, Saenal Ali, yang turut mendampinginya ke rumah sakit rujukan di Bulukumba.


Menanggapi insiden ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kepulauan Selayar, Drs. Musytari, M.M., menyatakan keprihatinannya. “Ruas jalan menuju Pantai Langsangereng memang cukup membahayakan. Jalan tersebut dibangun sejak era Bupati HM Akib Patta pada tahun 1996, dan kondisinya kini sudah memprihatinkan. Kami harap Pemda segera memberikan perhatian serius terhadap jalur ini,” tegasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu pagi (11/6).


Masyarakat setempat berharap Pemerintah Daerah segera melakukan evaluasi dan perbaikan infrastruktur demi keselamatan pengguna jalan, khususnya menuju kawasan wisata yang kini semakin ramai dikunjungi. (Daeng Siudjung Nyulle)

Komentar

Tampilkan

  • Rem Blong, Dua ABG Alami Laka Tunggal di Jalur Wisata Selayar, Satu Tewas
  • 0

Terkini

Iklan