RAKYATSATU.COM, SINJAI - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sinjai kembali mengikuti rapat koordinasi nasional terkait perkembangan inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia secara virtual, Senin (14/4/2025).
Rapat ini diikuti oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sinjai, Drs. A. Ilham Abubakar, Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan SDA Dra. Nurhayati, perwakilan Kodim 1424 Sinjai, serta sejumlah perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Mereka mengikuti kegiatan dari Command Center Rumah Jabatan Bupati Sinjai.
Dalam kesempatan tersebut, dilaporkan bahwa tingkat inflasi Kabupaten Sinjai pada minggu ini tercatat sebesar 0,56 persen. Angka ini dikategorikan rendah dan masih dalam kondisi terkendali jika dibandingkan dengan inflasi Provinsi Sulawesi Selatan yang berada di angka 0,67 persen.
Menurut Drs. A. Ilham Abubakar, inflasi yang terjadi di Sinjai disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Sementara itu, secara nasional, kenaikan inflasi dipengaruhi oleh berakhirnya subsidi tarif listrik per Maret 2025.
“Inflasi di Kabupaten Sinjai masih tergolong sangat rendah dan terkendali. Aktivitas masyarakat selama Idulfitri menjadi faktor utama, namun kondisi ini masih dalam batas yang wajar,” ujarnya.
Sementara itu, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Sinjai tercatat sebesar 1,81. Kenaikan IPH ini terutama disumbang oleh naiknya harga komoditas daging ayam ras dan cabai merah.
Selain mengikuti rakor inflasi, Pemerintah Kabupaten Sinjai juga mengikuti sosialisasi program Sekolah Unggul Garuda yang disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie.
Program ini diharapkan mampu memberikan akses pendidikan yang merata dan adil, serta mendorong prestasi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat nasional. (Ikhlas/Sudirman)