Fertilisasi in Vitro/ Foto : Dok. Internet |
RAKYATSATU.COM, MAKASSAR - Setiap pasang di dunia pasti menginginkan kehadiran seorang buah hati ditengah-tengah mereka. Namun nyatanya, tidak semua pasangan yang sudah menikah akan dianugerahi keturunan, karena adanya gangguan dari sistem reproduksi.
Kondisi ini yang disebut sebagai infertilitas atau gangguan kesuburan. Gangguan kesuburan adalah ketidakmampuan satu pasangan untuk mendapatkan buah hati setelah 12 bulan menikah dan melakukan hubungan seksual secara teratur, tanpa kontrasepsi.
Karena hal inilah yang membuat sulit bagi pasangan suami istri untuk memiliki keturunan. Tentu, berbagi upaya telah dilakukan seperti pemeriksaan kesuburan melalui cek sperma, rahim, kedua indung telur, pematangan telur serta patensi saluran telur.
Setelah penyebab gangguan kesuburan diketahui dengan pasti, berbagai pilihan penanganan dapat dilakukan seperti pemberian obat pemicu untuk membesarkan sel telur, inseminasi intra uterin atau pembedahan bila diperlukan.
Akan tetapi, bayi tabung dapat menjadi pilihan pertama maupun terakhir pada kasus-kasus pasangan yang mendambakan keturunan. Pada tindakan bayi tabung, dilakukan pertemuan sel telur dan sperma serta dilanjutkan dengan mengembangkan embrio di luar tubuh.
Proses bayi tabung memerlukan obat untuk membesarkan sel telur dilanjutkan dengan petik sel telur yang dibutuhkan untuk dilakukan pembuahan. Proses bayi tabung memerlukan waktu kurang lebih selama 14 hari sampai kita melakukan transfer embrio ke dalam rahim.
Untuk itulah, di penghujung tahun 2022, Rumah Sakit Primaya Makassar memutuskan untuk melakukan revonasi terhadap fasilitas klinik Primaya IVF yang terletak di lantai 9 RS Primaya Makassar.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan teknologi dan layanan terbaru di bidang pelayanan penanggulangan infertilitas.
Klinik Primaya IVF Makassar ini telah berdiri sejak 2017, di bawah kerja sama manajerial bersama Morula. Dikarenakan beberapa hal yang tidak memenuhi harapan Primaya Hospital Group, maka Primaya memutuskan untuk menghentikan kerja sama tersebut dan memilih untuk mengoperasikan Klinik IVF secara mandiri di bawah bendera Primaya IVF Makassar.
"Selama 5 tahun terakhir Klinik IVF di Rumah Sakit Primaya Makassar telah melayani lebih dari 4.000 pasien. Dimana lebih dari 1.500 di antaranya telah terkonversi menjadi Cycles IVF," ucap Ade Gustian Yuwono, Direktur Utama PT Anugerah Bangsa Indonesia, anak perusahaan Primaya Hospital Group yang khusus menangani Primaya IVF.
Ade Gustian juga berencana meningkatkan fasilitas Klinik sehingga dapat melayani lebih banyak masyarakat yang membutuhkan layanan bayi tabung atau IVF.
Dijelaskannya, potensi pengembangan layanan bayi tabung atau IVF di kota Makassar maupun di Provinsi Sulawesi Selatan sangat besar. Setiap tahun terdapat kurang lebih 72.000 pernikahan di Provinsi Sulawesi Selatan, dimana prevalensi ketidaksuburan sebesar 11%.
"Ini artinya setiap tahun terdapat penambahan kasus pasangan infertil atau kurang subur sebanyak 7.920 pasangan," tuturnya.
Saat ini layanan IVF di RS Primaya Makassar hanya mampu melayani 350 pasangan setiap tahun, karena itu Primaya memutuskan untuk menambah fasilitas klinik serta teknologi IVF terbaru agar mampu melayani 1.000 pasangan setiap tahun dengan tingkat keberhasilan meningkat di atas 50%.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, Primaya IVF Makassar telah menggandeng ahli fertilitas terkemuka di kota Makassar dan sekitarnya, di antaranya Prof.dr. John Rambulangi, SpOG, (K)-Fer, Dr.dr. Sam Richard Rambulangi, SpOG, (K)-Fer, dr Nathalia Mappewali, SpOG.
Serta dibantu tim dokter Andologi yaitu dr. Rahmawati, Sp.And dan dokter urologi dr. Khoirul Kholis Sp.U untuk memastikan layanan PRIMA bagi semua pasien yang membutuhkan layanan IVF atau bayi tabung, melengkapi teknologi yang dikembangkan termasuk ICSI / IMSI, Timelapse incubator, PGTA maupun terapi adjuvant terbaru seperti PRP.
Primaya Hospital Group saat ini berusia 16 tahun, telah berkembang sangat pesat dengan berbagai inovasi pelayanan kesehatan yang holistik guna memberikan layanan lebih baik kepada para pasien setia Primaya, termasuk kepada masyarakat kota Makassar ataupun Sulawesi Selatan pada umumnya melalui Rumah Sakit Primaya Makassar.
Adapun inovasi pelayanan kesehatan terbaru dari Primaya Hospital Group antara lain meliputi Kavacare – sebuah layanan Home Care Service bagi para pasien yang terbatas mobilitasnya, Sismedika – layanan pengembangan Hospital Information System (HIS), serta terus berinovasi mengembangkan berbagai layanan unggulan Center of Excellence (CoE) antara lain Pain Management, Cardiology, Oncology, Neurology, dan tentunya Obstetric - Gynecology serta Pediatrics.
Diketahui, Primaya Hospital Group saat ini telah memiliki 15 Rumah Sakit Primaya di seluruh Indonesia, dan ke depan Primaya berkomitmen untuk mengembangkan jaringan Klinik IVF di beberapa Rumah Sakit Primaya untuk meningkatkan akses masyarakat Indonesia terhadap layanan IVF. [Ikhlas/Amin Rais]