Iklan

Iklan

Oknum Guru Dipolisikan, Pasca Beri Luka Lebam Ditubuh Santri

14 Oktober 2022, 11:49 AM WIB Last Updated 2022-12-02T05:52:49Z

RAKYATSATU.COM, MAROS – Oknum guru Sekolah agama Pondok Pesantren Al-Islah, diduga melakukan tindak kekerasan kepada salah satu santri kelas VIII, Jumat (14/10/2022).

Kekerasan di dunia pendidikan di Maros ini, dialami santri Pondok Pesantren Al-Islah, FIK (13).

Hal itu terlihat dari beberapa luka lebam dialami FiK di bagian tubhunya.

Kepada orang tuanya, FiK mengaku telah dicubit oleh oknum guru usai sholat ashar, Selasa (11/10/2022) lalu.

Dari hasil pemeriksaan fisik FiK yang dilakukan orang tuanya, ada sekitar 5 bekas luka cubitan yang terlihat merah keungu-unguan.

Tak terima dengan kondisi anaknya yang lebam saat menjalani proses belajar di Pondok Pesantren untuk menimba ilmu, orang tua Fik memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polres Maros.

kakak Korban, Arul kepada media mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Bahkan untuk melengkapi berkas laporan, Korban pemukulan oknum guru ini telah melakukan visum, sebagai salah satu bukti pendukung laporan.

“Orang tua saya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian. Laporannya sudah diterima. Adik saya juga divisum. Kami tinggal menunggu hasil visumnya,” jelasnya.

Arul mengaku, pihaknya tidak menerima jika adiknya tersebut diberikan tindakan kekerasan seperti itu.

“Kalaupun mau menghukum, tentu ada aturannya sendiri. Bukan tindakan kekerasan yang menimbulkan luka fisik dan trauma pada santri seperti ini,” ujar Arul sambil memperlihatkan luka fisik adiknya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah Pondok Pesantren Al-Islah Amin Duddin mengakui adanya kejadian tersebut.

Dia mengatakan, berdasarkan kronologi yang didapatkannya, saat kejadian seluruh santri baru selesai melaksanakan shalat ashar. Biasanya seusai salat, siswa berdiri teratur berdasarkan shaf sholatnya.

“Saat itu, giliran santri di shaf pertama yang berdiri duluan. Tapi ternyata santri FiK juga ikut berdiri, dan ketahuan oleh oknum guru. Pembinanya awalnya memberi nasehat, yang akhirnya mencubit,” jelasnya.

Amin sempat mempertanyakan kekuatan dan cara oknum guru tersebut mencubit. Pasalnya terlihat banyak lebam. “Yang saya heran, kenapa bisa keras sekali bekas cubitannya, karena yang bersangkutan tidak memiliki kuku yang panjang,” jelasnya.

Amin melanjutkan, setelah kejadian tersebut, oknum guru tersebut telah mendatangi rumah santri dan bertemu dengan orang tua untuk meminta maaf. Dia mengakui tindakannya.

“Kejadiannya sore hari setelah shalat ashar, dan malam harinya oknum guru tersebut sudah datang ke orang tuanya untuk meminta maaf,” ujarnya. [Ikhlas/Arul]

Komentar

Tampilkan

  • Oknum Guru Dipolisikan, Pasca Beri Luka Lebam Ditubuh Santri
  • 0

Terkini

Iklan