RAKYATSATU.COM, SINJAI - Peningkatan populasi ternak sapi di Kabupaten Sinjai tidak lepas dari peran Layanan Selular Peternakan Terintegrasi (La Sapi). Inovasi ini menjadi corong informasi dalam realisasi pelayanan produksi peternakan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sinjai, Mappamancu. Menurutnya, La Sapi turut andil dalam pengembangan peternakan sapi di Sinjai.
Beberapa kegiatan peningkatan produksi disebarkan melalui La Sapi dengan skema pesan broadcast. Misalnya, jika inseminator akan melakukan penyuntikan Inseminasi Buatan (IB) ke induk sapi, maka jadwal dan lokasi pelaksanaan kegiatan disebar melalui La Sapi.
Sehingga, peternak bisa mengetahui dan menyiapkan ternaknya yang hendak dimasukkan cairan spermatozoa. Termasuk ketika petugas peternakan akan melakukan kartunisasi atau asuransi sapi, La Sapi menjadi saluran infromasi ke peternak.
"Semua kegiatan tersebut berkaitan dengan peningkatan produksi sapi, sangat efektif ketika informasi disampaikan melalui inovasi ini dibandingkan petugas turun langsnng ke lapangan menyampaiakan rencana kegiatannya," bebernya.
Dengan demikian, upaya ASA dalam mendorong Kabupaten Sinjai sebagai metropolitan sapi potong di Kawasan Timur Indonesia sangat berpotensi, berkat inovasi tersebut. Pelayanan diakukan lebih efektif dan efisien.
Saat ini, jumlah populasi sapi potong di Sinjai mencapai 145 ribu ekor. Mengalami kenaikan 28 persen dibanding tiga tahun lalu yakni 105 ribu ekor. (ads)