Hal itu terjadi pada pertandingan sepak bola di hari Minggu (12/01/2020) kemarin pada pertandingan antara kesebelasan Asapa Arosoe melawan Lamuru Utama di stadion Lapatau Kabupaten Bone.
Dimana Sekretaris PSSI Kabupaten Bone, Andi Supriadi mengakui dirinya sebagai Inspektur Pertandingan (IP) yang saat ini berubah menjadi Pengawas Pertandingan (PP) dan Inspektur Wasit (IW) yang saat ini berubah menjadi Asesor Refferee (AW).
Andi Supriadi yang akrap disapa Andi Adi mengaku sebagai PP dan AW saat Rakyatsatu.com konfirmasi terkait tindakannya yang memanggil wasit (Rostam) untuk memberikan kartu kuning kepada pemain kesebelasan Asapa Arosoe.
"Selain PP saya juga IW (sekarang berubah AW). Saya memanggil wasit karena wasit tidak melihat kalau pemain Asapa Arasoe terkesan memancing keributan. Sebagai AW saya berhak memberitahukan wasit," ujar Andi Adi.
Namun pernyataan Andi Adi tersebut, menuai tanggapan dari sejumlah wasit dan pengamat sepak bola. Bahkan sejumlah wasit nasional PSSI yang sering memimpin di Liga 2 mempertanyakan sertifikat (legalisasi) PP dan AW Andi Supriadi.
"Wah lucu juga di Bone, kok PP bisa merangkap jadi AW, aturan dari mana itu. Apakah Andi Andi itu sudah memiliki sertifikat PP dan AW sehingga mengaku sebagai PP dan AW," ujar salah seorang wasit liga 2.
Bahkan Wasit yang sering memimpin pertandingan Liga 2 tersebut mengatakan kalau masalah itu akan dibawa untuk dibahas di PSSI, khususnya pada pertemuan nanti di PSSI Asprov Sulsel.
"Masalah ini akan saya bawa untuk dibahas di PSSI Asprov Sulsel," tegasnya.
Sementara itu, Andi Supriadi yang dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp dan telepon tidak ada respon, padahal teleponnya aktif dan WhatsAppnya tertulis online. (Rasul)
.jpg)