Mereka mendapatkan undangan dari kantor Kelurahan Biru untuk mengikuti kegiatan Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat kelurahan/desa, sekaligus untuk mengawal aspirasi mereka dari hasil Musrenbang tingkat lingkungan/dusun yang telah dilakukan sebelumnya.
Sehingga dari masyarakat itu akan dibentuk perwakilan untuk mengawal usulan mereka yang menjadi skala prioritas yang tercatat di catatan panjang (Long Lis) di Musrembang tingkat kecamatan.
Khusus di Musrembang Kelurahan Biru, menurut informasi masyarakat, baru kali ini di tahun 2020 tidak dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Bone. Padahal kehadiran anggota DPRD Kabupaten Bone sangat diharapkan oleh masyarakat untuk mendengarkan aspirasi mereka sekaligus mengawal aspirasi atau usulan mereka di Musrembang.
"Barusan tidak ada anggota DPRD Bone yang tidak hadir, dulu selalu hadir bu Hj Mintayu. Padahal kehadiran anggota DPRD Bone sangat diharapkan untuk mengawal usulan kami," ujar Abd Latif, Kepala Lingkungan Baru Kelurahan Biru.
Hal senada diungkapkan oleh salah seorang warga Kelurahan Biru yang juga pemandu kegiatan Musrembang, Syamsu Rijal. Bahkan menurutnya, dirinya pernah ketemu dengan seorang oknum anggota DPRD Kabupaten Bone yang mengakui mengetahui acara Musrembang Kelurahan Biru.
"Semalam (Kamis malam) saya bertemu dengan salah seorang oknum anggota DPRD Bone dan mengatakan kalau dirinya mengetahui adanya undangan Musrembang Kelurahan Biru tetapi ia bilang akan ke Makassar," tegas Syamsu Rijal.
Sementara itu, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bone, Andi Nursalam dari Fraksi NasDem, mengatakan kalau dirinya tidak mengetahui acara Musrembang Kelurahan Biru tersebut dan bahkan tidak ada katanya surat ke DPRD Kabupaten Bone.
"Tidak ada surat yang anggota DPRD terima, tidak ada surat dari sekretariat DPRD," ujar Andi Nursalam.
Anggota DPRD Kabupaten Bone yang juga Ketua Fraksi NasDem, akrab disapa Andi Lilo itu menjelaskan bahwa, aturannya sangat jelas, anggota DPRD Kabupaten Bone hadir di Musrembang kecamatan bukan di Musrembang desa/kelurahan
Sedangkan Sekretaris Lurah (Seklur) Biru, Asdi Sutriadi Sadar, mengakui kalau dirinya sendiri yang mengantar surat ke Sekretariat DPRD Kabupaten Bone, sehari sebelum pelaksanaan.
"Saya sendiri yang mengantarnya," tegas Asdi.
Secara terpisah, salah seorang mantan anggota DPRD Kabupaten Bone yang kini menjadi Legislator DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Irwandi Natsir, mengatakan, bahwa tidak ada regulasi yang melarang anggota DPRD untuk menghadiri acara Musrembang.
"Justru lebih bagus lagi, kalau anggota DPRD mengikuti musrembang tingkat desa/kelurahan agar dapat memahami dan mengetahui betul usulan aspirasi masyarakat dari bawah," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pengamat politik di Kabupaten Bone, Andi Muhammad Edyl, mengatakan, tugas dan fungsi DPRD dalam rangka ikut membangun daerah, salah satu prosesnya melalui Bottom Up Planing dari bawah, yang diawali Musrenbang.
Usulan masyarakat dari kegiatan Musrenbang mulai dari tingkat desa, kelurahan hingga kecamatan akan menjadi referensi DPRD dalam menentukan kebijakan pembangunan yang diajukan oleh eksekutif.
"Jadi baiknya ada anggota DPRD Kabupaten Bone yang hadir di Musrembang desa/kelurahan agar dapat mengawal dan mengetahui usulan dari bawah," ujarnya.
Kegiatan Musrembang Kelurahan Biru dihadiri langsung Camat Tanete Riattang sekaligus Ketua Tim Monitoring I Kecamatan Tanete Riattang Andi Aksi yang didampingi dua orang dari tim monitoring I Kecamatan Tanete Riattang yakni Azis dan Syamsul.
Hadir pula Babinsa Kelurahan Biru, Serda Zainuddin dan Babinkamtibmas Kekurahan Biru, Bripka Rahman.
Kata musrenbang merupakan singkatan dari Musyawaran Perencanaan Pembangunan. Kata musyawarah berasal dari Bahasa Arab yang menggambarkan bagaimana warga saling berdiskusi memecahkan masalah konflik dan juga problem di masyarakat. (Rasul)
.jpg)