Tercatat tahun ini sejumlah korban luka dan MD disebabkan menghindari ataupun tak mampu menghindari jalan berlubang.
Komisi III Anggota DPRD Kabupaten Wajo, Andi Senurdin Husaini saat dihubungi terkait banyaknya korban disebabkan jalan berlubang mengatakan, jalan berlubang khususnya di dalam kota Sengkang penanganannya belum maksimal.
"Khusus dalam kota, penanganan jalan berlubang bisa dibilang belum ada perubahan, dan perlu tindak lanjut signifikan untuk mengatasi itu," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, saat ini di Kabupaten Wajo ada satgas anti lubang, namun masih ada beberapa titik di dalam kota Sengkang mengalami kerusakan yang parah dan perlu dibenahi agar tidak ada korban berikutnya.
"Kami berharap dan pastinya masyarakat berharap satgas tersebut bisa lebih maksimal dalam hal mengatasi kondisi jalan yang berlubang di Kabupaten Wajo," harap Andi Senurdin, Sabtu (06/07/2019).
Sementara Bupati Wajo, Amran Mahmud saat dikonfirmasi terkait banyaknya jalan berlubang di Kabupaten Wajo mengatakan, kedepannnya akan meminta lebih banyak anggaran yang disiapkan untuk membenahi jalan, dari pada belanja pegawai.
Amran mengungkapkan bahwa dirinya sudah melaporkan kondisi jalan Provinsi ke Gubernur Sulsel dan kondisi jalan nasional seperti yang dialami korban poros siwa kepada balai jalan, agar dapat terus melakukan pemeliharaan jalan-jalan berlubang.
Terkait dengan satgas anti lubang di Kabupaten Wajo, Amran Mahmud mengaku satgas tersebut sudah berfungsi dan melaksanakan tugasnya.
"Untuk satgas anti lubang, Sudah berfungsi untuk jalan Kabupaten, dimana sesuai dengan kewenangan kami, sambil menunggu anggaran perubahan untuk lebih massif ke semua jalan," jelas Bupati Wajo. (Red)
.jpg)