RAKYATSATU.COM, SOPPENG - Bupati Soppeng HA Kaswadi Razak mengungkapkan kekecewaannya kepada Pemerintah pusat, dan Provinsi atas tidak hadirnya pada Festival Budaya dan Seminar Internasional Lagaligo yang dilaksanakan di Kabupaten Soppeng, mulai 17 hingga 23 Desember.
Hal itu disampaikan Bupati Soppeng saat memberikan sambutan sekaligus menutup Festival Budaya dan Seminar Internasional Lagaligo, di Lapangan Gasis, Soppeng, Senin (23/12) malam.
Dikatakan dia, naskah Lagaligo sangatlah panjang dan tidak banyak di dunia ini bisa memahami. Maka dari itu, semangat Lagaligo harus dibangkitkan bagaimana menyelamatkan hal ini.
"Sampaikan ini, kami keberatan perhatian Pemerintah disemua tingkatan tidak peduli dengan Lagaligo, ekspose itu. Mau Gubernur, mau Presiden," kata Bupati dalam sambutannya.
Tidak hanya itu, diapun merasa malu lantaran teater Lagaligo yang seluruh dunia mengangumi. Tapi, pejabat Sulawesi Selatan sendiri yang ditanya terkait Lagaligo, tidak tahu.
"Ini yang harus kita wariskan kepada generasi kita. Lagaligo memang hanya tulisan, tapi makna terkandung di dalamnya banyak," terangnya.
Sekedar untuk diketahui, Festival Lagaligo hanya dibuka oleh Asisten 1 Pemprov Sulsel, pada 17 Desember lalu dan ditutup Bupati Soppeng. (San)
Hal itu disampaikan Bupati Soppeng saat memberikan sambutan sekaligus menutup Festival Budaya dan Seminar Internasional Lagaligo, di Lapangan Gasis, Soppeng, Senin (23/12) malam.
Dikatakan dia, naskah Lagaligo sangatlah panjang dan tidak banyak di dunia ini bisa memahami. Maka dari itu, semangat Lagaligo harus dibangkitkan bagaimana menyelamatkan hal ini.
"Sampaikan ini, kami keberatan perhatian Pemerintah disemua tingkatan tidak peduli dengan Lagaligo, ekspose itu. Mau Gubernur, mau Presiden," kata Bupati dalam sambutannya.
Tidak hanya itu, diapun merasa malu lantaran teater Lagaligo yang seluruh dunia mengangumi. Tapi, pejabat Sulawesi Selatan sendiri yang ditanya terkait Lagaligo, tidak tahu.
"Ini yang harus kita wariskan kepada generasi kita. Lagaligo memang hanya tulisan, tapi makna terkandung di dalamnya banyak," terangnya.
Sekedar untuk diketahui, Festival Lagaligo hanya dibuka oleh Asisten 1 Pemprov Sulsel, pada 17 Desember lalu dan ditutup Bupati Soppeng. (San)