Iklan

Iklan

Begini Cara Sampoerna Bantu Industri Tradisional Agar Tidak Gulung Tikar

01 Desember 2018, 10:02 AM WIB Last Updated 2018-12-01T02:02:39Z
RAKYATSATU.COM, SOPPENG - Kehadiran pusat perbelanjaan modern atau yang biasa dikenal dengan sebutan mall, memberikan kenyamanan dengan pendingin udara dan wangi semerbak kepada pengunjungnya. Kondisi yang bisa ditemukan di mal ini tentunya sulit ditemui pada pasar tradisional yang lekat dengan kesan bau atau kumuh.

Akibatnya, tren belanja masyarakat pun ikut bergeser. Jika dahulu pasar tradisional masih menjadi tempat favorit berbelanja, maka kini pesonanya mulai luntur.

Apabila peritel tradisional tidak siap beradaptasi dan berbenah diri dengan kondisi ini, lambat laun mereka akan mati. Karena itu pilihannya adalah berevolusi atau mati. Jika tak mau memperbaiki kualitas layanan, pil pahit gulung tikar mesti diteguk karena karam oleh geliat ritel modern.

Masalah ini menjadi perhatian Sampoerna. Sampoerna memerikan wadah berupa pelatihan kepada peritel tradisional agar dapat mendongkrak usahanya sekaligus menambah jumlah pelanggan.

Melalui kemitraan strategis dengan Sampoerna Retail Community (SRC), para peritel tradisional bakal diberi bimbingan agar dapat berubah mengikuti dinamika pasar. Mereka juga mendapatkan sejumlah masukan dari praktisi andal di bidang ritel dan pemasaran Tanah Air.

Seperti salah satu peritel tradisional SRC yang ada di Desa Baringen, Kecamatan Lilirilau, SRC Zoey Cell. Menurut pemilik SRC Zoey Cell, Santi bahwa kehadiran SRC sangat membantu dalam mengembangkan dan meningkatkan usahanya serta membuat para industri tradisional atau peritel mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan modern.

"Saat ini persaingan usaha sangat besar, kehadiran toko-toko modern chanel dapat membuat toko-toko kecil/kios gulung tikar," ujar Santi, Sabtu (01/12).

Lanjutnya, untuk mempromosikan kehadiran SRC, khususnya di Sulawesi Selatan, maka SRC akan menggelar semacam festival belanja murah yang dipusatkan di Balai Ainum Habibie, Kota Pare-Pare, Sabtu 15 Desember nanti.

"Acara festival belanja murah ini, bertujuan untuk mengenalkan SRC ke masyarakat luas agar belanja ke SRC yang harganya bersaing dan bahkan dibawah harga toko-toko modern dengan kualitas dan mutu serta jenis yang sama," jelas Santi.

Lanjutnya, yang perlu juga disadari, berkumpul dalam komunitas tentunya akan menumbuhkan optimisme bersama.

"Bagaikan filosofi sapu lidi, yang mana akan sangat mudah patah bila satu batang lidi berdiri sendiri. Namun, berbeda bila diikat menjadi satu, maka batang-batang lidi akan menjadi kesatuan sapu yang kokoh," pungkas Santi. (Rasul)
Komentar

Tampilkan

  • Begini Cara Sampoerna Bantu Industri Tradisional Agar Tidak Gulung Tikar
  • 0

Terkini

Iklan