Seorang pekerja di tambang tersebut, Naco bin Sali (75), meninggal dunia tertimbun tanah galian saat menaikkan material ke bucket eskavator, untuk dibawa ke bak mobil truk.
Informasi yang berhasil dihimpun Rakyatsatu.com, di TKP pada hari ini, Kamis (13/09), bahwa pada saat itu, tiba-tiba tanah bercampur batu itu runtuh dan langsung menimbun Naco.
"Korban (Naco) tertimbun setengah badan dari pinggul hingga kaki, kemudian setengah badannya lagi terjepit baket eskavator," kata Edi Kurniawan, salah seorang saksi di lokasi kejadian, Kamis (13/09).
Lanjutnya, saat tertimbun, Naco langsung dievakuasi oleh buruh lainnya. Awalnya, korban tak sadarkan diri dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Hafsah. Sekira pukul 05.00 pagi tadi (Kamis), korban menghembuskan napas terakhirnya.
Kapolsek Palakka AKP Andi Bashar, yang ditemui di lokasi kejadian saat meninjau lokasi kejadian, mengatakan kalau ia dan anggotanya, mengumpulkan keterangan para saksi dan langsung juga ke rumah duka.
"Kami sudah memasangi garis polisi di area lokasi. Alat berat di lokasi itu, untuk sementara dilarang melakukan aktivitas," tegas AKP Andi Bashar.
"Sekitar 30 lebih warga sekitar, tidak sepakat dengan tambang galian ini. Mereka sudah membuat pernyataan menolak, kami baru terima surat itu kemarin," pungkas AKP Bashar.
Sekadar diketahui, tambang galian C ini milik H Deng Makkelo PT Harvana Halim Indah, dan sudah beroperasi sejak 2015 lalu. Sementara, izin tambang tersebut masih tanda tanya. (Rasul)
.jpg)