Hal ini dikarenakan, tidak adanya petugas kesehatan yang bertugas sehingga warga Paliorong yang membutuhkan pengobatan pun tidak terlayani.
Bangunan Polindes saat ini hanya menjadi hiasan di Desa. Terlihat beberapa botol obat-obatan, terbuang percuma di ruangan dan palfonnya sudah bolong akibat atas yang bocor.
Kondisi bangunan yang sudah termakan usia dan tidak pernah terpakai, membuat aparat Desa mengecat ulang bangunan Polindes. Namun, tetap juga ada tangan usil yang membuat pintunya jadi sasaran corat-coret.
Kepala Lembang Paliorong, Markus Allo La'bi' mengatakan bahwa dirinya sudah lama mengajukan hal ini kepada Dinas Kesehatan Tana Toraja, agar tetap menempatkan petugas kesehatan di Polindes, namun belum ada jawaban.
"Saya sudah lama mengajukan hal ini kepada Dinas Kesehatan Tana Toraja, untuk penempatan petugas kesehatan di Polindes, namun belum ada jawaban," jawab Markus, , Sabtu (4/8).
"Terpaksa warga menempuh perjalanan yang jauh ke desa lain, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," sambung Markus Allo La'bi
Diketahui, Polindes di Desa Paliorong yang dibangun pada tahun 2009, atas permintaan langsung oleh pihak Desa kepada Bupati Tana Toraja. Saat bangunan selesai, ada penempatan satu orang petugas kesehatan, namun hanya setahun bertugas akibat tidak tahan akan kondisi Desa Paliorong yang terisolir karena tidak ditembus signal. (Kris)
.jpg)