RAKYATSATU.COM, TANA TORAJA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan tiga proyek Kabupaten Tana Toraja di tahun 2017, kekurangan volume.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Tana Toraja, Kendek Rante, Jumat (13/7), Menurutnya temuan BPK berupa kekurangan volume di tiga OPD tersebut, wajib dikembalikan ke dalam kas daerah.
"Temuann di tiga OPD tersebut sudah pasti wajib dikembalikan ke dalam kas daerah,"kata Kendek Rante.
Ketiga proyek kurang volume tersebut, diantaranya pekerjaan pada penataan kawasan wisata religi Patung Kristus Burake. BPK mendapati kekurangan volume yang besar nilainya Rp 90.272.949,72.
Pekerjaan kedua merupakan pekerjaan 'Selamat Datang Kota Makale' yang terletak dibawah tebing, di km. 5 jalan poros Makale-Mengkendek. BPK temukan kekurangan volume pekerjaan senilai Rp 20.567.667,85. Kekurangan volume pada proyek tersebut diketahui berupa rangka baja.
Berikut yang ketiga, pekerjaan penataan kawasan agrowisata dan spot selfie di Objek Wisata Pango-Pango, yang terletak di km. 3 Botang. BPK menemukan kekurangan volume senilai Rp 19.684.892,32 yang berupa kolom beton, plat beton dan batu alam andesit.
Melihat temuan dari tim BPK ini, Kendek Rante meminta kepada Wakil Bupati Tana Toraja, selaku ketua tim tindak lanjut, agar memberi perhatian serius atas temuan BPK tersebut.
"Kita sudah lihat temuan BPK, jadi saya minta kepada Wakil Bupati Tana Toraja, selaku ketua tim tindak lanjut, agar memberi perhatian serius atas temuan BPK tersebut. Ini harus dilakukan agar tidak berdampak pada pelanggaran hukum,"pinta Kendek Rante. (Kris)
.jpg)