RAKYATSATU.COM, BONE - Ada hal menarik saat pelaksanaan apel gabungan jelang Ramadhan 1439 H/2018 M di halaman kantor Bupati Bone, Senin (14/05), yakni pembacaan sanksi moral terhadap tiga (3) orang Apratur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Bone.
Ketiga orang ASN tersebut yakni, Camat Lamuru Andi Awaluddin, Camat Cenrana H Andi Adnan dan Lurah Cenrana Mustaring, dijatuhi sanksi moral di depan peserta apel gabungan jelang ramadhan.
Sanksi moral itu dibacakan langsung oleh Penjabat Bupati Bone Ir Andi Bakti Haruni CES saat memimpin apel gabungan tersebut. Ketiga orang ASN dalam lingkup Pemkab Bone tersebut terbukti terlibat dalam kegiatan politik. Dimana ketiga ASN ini, berpose dengan menggunakan simbol jari kepada calon tertentu dalam acara kegiatan PKK di tahun 2017 lalu.
Ketiga ASN dalam lingkup Pemkab Bone itu pun berdiri di belakang Pj Bupati Bone, pada saat pembacaan keputusan sanksi moral dari Pj Bupati Bone. Pada kesempatan itu pula, Pj Bupati Bone mengatakan bahwa Pilkada itu ibaratnya permainan sepak bola.
“Jadi kapan ada pemain yang melanggar akan diberikan sanksi oleh wasit. Hal inilah yang terlihat pada hari ini dua orang ASN dijatuhi sanksi moral. Untung ini masih dalam bentuk sanksi moral. Maka dari itu saya ingatkan kembali agar tidak terlibat dalam kegiatam politik. ASN harus netral,” tegasnya, sambil mengajak peserta apel salam demokrasi.
Keputusan sanksi moral tersebut sebenarnya berasal dari Kemendagri yang ditindaklanjuti Pj Bupati Bone. Walau hanya berupa sanksi moral tetapi itu sudah mendapat respon dari masyarakat, terlebih pengamat politik.
Salah seorang pengamat politik di Kabupaten Bone, Andi Muh Edy mengatakan bahwa, dengan adanya sanksi moral terhadap ketiga orang ASN Pemkab Bone tersebut, menandakan kalau demokrasi di Kabupaten Bone berjalan baik.
"Semoga hal itu (sanksi moral) dapat menjadi pelajaran dan contoh bagi seluruh ASN, khususnya dalam lingkup Pemkab Bone agar dapat menjaga netralitasnya di ajang pesta demokrasi. Meski hanya sanksi moral, tetapi tentu itu dapat menjadi perseden buruk bagi ASN yang bersangkutan," ujarnya. (Rasul)
.jpg)