RAKYATSATU.COM, BONE - Petani rumput laut di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone mengeluhkan harga rumput laut yang turun drastis. Padahal ada pabrik rumput laut di kecamatan tersebut. Bahkan harga rumput laut (cango-cango, bahasa bugis) selalu mengalami penurunan di tahun 2018 ini. Padahal harga rumput laut jenis cango-cango ini pernah berkisar Rp9.000 per kilogramnya yang kering, sekarang hanya sekira Rp3.500 per kilogramnya yang kering.
Beddu Akile (63), warga Desa Latonro, Kecamatan Cenrana, salah seorang petani rumput laut (cango-cango) yang ditemui Rakyatsatu.com saat memanen cango-cango di empangnya, Minggu (04/03), mengatakan, bahwa sejak pabrik rumput laut ada di Kecamatan Cenrana, harga rumput laut langsung turun tanpa diketahui penyebabnya.
"Harga cango-cango pernah mencapai Rp9000 per kilogram yang kering. Di awal tahun 2018 ini harganya Rp6.500, setelah pabrik diresmikan, harganya langsung jatuh Rp3.500 per kilogramnya. Kami tidak tau apa penyebabnya sehingga harga cango-cango menurun," tutur Beddu Akile.
Ia pun menceritakan kalau sejak dirinya menjadi petani cango-cango, barusan harga cango-cango mengalami penurunan drastis. Itu sungguh disesalkan karena cango-cango merupakan salah satu komoditi ekspor dan khususnya penghasilan utama baginya.
Petani cango-cango yang pertama di Kecamatan Cenrana ini menuturkan pula bahwa dalam setahun, dirinya bisa panen lima kali dengan sekali panen menghasilkan sekira satu ton. Olehnya itu, ia pun berharap agar pemerintah memiliki kepedulian terhadap harga cango-cango.
"Saya yang pertama di Kecamatan Cenrana berusaha cango-cango. Kegiatan ini sudah lama saya lakukan. Saya sudah lupa tahunnya, tapi pada saat itu harga cango-cango masih Rp1.000 per kilogramnya. Semoga pemerintah dapat memperhatikan kami dan menaikkan harga cango-cango," harapnya. (Rasul)
Beddu Akile (63), warga Desa Latonro, Kecamatan Cenrana, salah seorang petani rumput laut (cango-cango) yang ditemui Rakyatsatu.com saat memanen cango-cango di empangnya, Minggu (04/03), mengatakan, bahwa sejak pabrik rumput laut ada di Kecamatan Cenrana, harga rumput laut langsung turun tanpa diketahui penyebabnya.
"Harga cango-cango pernah mencapai Rp9000 per kilogram yang kering. Di awal tahun 2018 ini harganya Rp6.500, setelah pabrik diresmikan, harganya langsung jatuh Rp3.500 per kilogramnya. Kami tidak tau apa penyebabnya sehingga harga cango-cango menurun," tutur Beddu Akile.
Ia pun menceritakan kalau sejak dirinya menjadi petani cango-cango, barusan harga cango-cango mengalami penurunan drastis. Itu sungguh disesalkan karena cango-cango merupakan salah satu komoditi ekspor dan khususnya penghasilan utama baginya.
Petani cango-cango yang pertama di Kecamatan Cenrana ini menuturkan pula bahwa dalam setahun, dirinya bisa panen lima kali dengan sekali panen menghasilkan sekira satu ton. Olehnya itu, ia pun berharap agar pemerintah memiliki kepedulian terhadap harga cango-cango.
"Saya yang pertama di Kecamatan Cenrana berusaha cango-cango. Kegiatan ini sudah lama saya lakukan. Saya sudah lupa tahunnya, tapi pada saat itu harga cango-cango masih Rp1.000 per kilogramnya. Semoga pemerintah dapat memperhatikan kami dan menaikkan harga cango-cango," harapnya. (Rasul)