![]() |
Dana Komite SMAN 1 Tellusiattinge Bone Disoal, Ini Jawaban Kepsek dan Bekas Pembantu Bendahara
|
RAKYATSATU.COM, BONE - HS, salah seorang warga Kelurahan Tokaseng, Kecamatan Tellusiattinge, Kabupaten Bone mempertanyakan penggunaan dana Komite SMAN 1 Tellusiattinge yang dianggapnya tidak ada kejelasan sejak beberapa tahun terakhir ini.
"Siswa selalu membayar iuran tiap bulan tetapi sampai saat ini, tidak ada yang dilihat bangunan, jadi diapakan itu uang dana Komite yang selalu dibayar tiap bulan," ujar HS pada Rakyatsatu.com, Minggu malam (23/7).
Lanjutnya lagi, sejak Kepala SMAN 1 Tellusiattinge belum diganti (masih Andi Syamsul yang sekarang menjadi Kepala UPTD SMA Kabupaten Bone) sampai saat ini yakni Mubarak, belum ada tanda-tanda yang dilihat dari penggunaan dana Komite sekolah.
"Sudah lama dipungut iuran komite sekolah tetapi sampai saat ini tidak ada bukti bangunan," tandas HS.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Tellusiattinge, Mubarak yang ditemui Rakyatsatu.com di ruang kerjanya, Senin (24/7) dengan didampingi urusan Kurikulum SMA 1 Tellusiattinge yang juga mantan pembantu Bendahara Komite SMA Tellusiattinge, Suparman mengatakan kalau sejak tahun 2016 sampai sekarang, Juli 2017, tidak pernah lagi ada pembayaran iuran Komite Sekolah dari siswa.
"Sudah dua tahun tidak dilaksanakan pungutan iuran dana Komite Sekolah karena sudah ada dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS)," ujar Mubarak.
Ia juga mengakui memang tidak ada pembangunan sarana atau fisik dari Komite Sekolah dan iuran tersebut digunakan untuk membayar honor guru dan tata usaha yang belum Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Memang selama ada iuran komite sekolah, dananya digunakan untuk membayar tunjangan/gaji guru dan tata usaha yang masih honor," jelas Mubarak.
Ia menambahkan, Ketua Komite sekolah sementara lowong dan akan dibentuk minggu ini karena ketua sebelumnya H Andi Massarappi meninggal dunia.
Hal senada diungkapkan Suparman. Bahkan menurut pengakuan Suparman, kalau tidak ada agenda komite sekolah untuk membangun atau pembangunan sarana setiap ada pertemuan Komite Sekolah, yang ada selain pembayaran tunjangan guru dan tata usaha honor yakni pembayaran interent sekolah, wali kelas, pembina ekstrakurikuler dan pelatihan bagi guru dan tata usaha yang tidak ada posnya di dana BOS.
"Rapat komite sekolah memang tidak pernah membahas pembangunan fisik sarana sekolah tetapi hanya membahas pembayaran internet Rp 1 juta per bulan, tunjangan wali kelas, pembina ekstrakurikuler sekolah seperti Pramuka, PMR, PKS dan kegiatan eskul lainnya serta pembayaran pelatihan yang tidak ada posnya di dana BOS," jelas Suparman.
Ia juga merincikan, bahwa dana BOS untuk SMA mulai ada sejak tahun 2014 dan pada tahun 2015 siswa SMAN 1 Tellusiattinge sekira 651 orang dan membayar iuran komite sekolah Rp50 ribu per bulan. Sedangkan guru honor 14 orang dan tata usaha yang honor 15 orang.
"Di tahun 2015, siswa mencapai 651 orang tetapi tidak semua membayar iuran komite sekolah karena siswa yang bersaudara hanya satu orang saja yang membayar dan yang tidak mampu dibebaskan dari pembayaran atau iuran komite sekolah. Sedangkan tunjangan untuk guru honor bervariasi, tergantung dari jumlah jam mengajar, tetapi paling tinggi diterima dalam perbulannya sekira Rp480 ribu dan tata usaha yang honor diberi Rp300 ribu per bulan," jelas Suparman. (Rasul)
Kepala SMAN 1 Tellusiattinge Bone Mubarak dan Urusan Kurikulum, Suparman