Iklan

Iklan

SMPN 10 Bantimurung Launching Komintas Belajar

09 November 2023, 11:40 AM WIB Last Updated 2023-11-09T14:48:02Z

Pengawas Bina UPTD SMPN 10 Bantimurung saat memberikan sambutan saat launching Komintas Belajar, di UPTD SMPN 10 Bantimurung,  Kamis (9/11/2023)/ Foto : Arul

RAKYATSATU.COM, MAROS
- Keluarga besar UPTD SMPN 10 Bantimurung melaunching Komunitas Belajar yang diberi nama “Bungaeja Spensel” yang dihadiri pengawas bina, kepala sekolah dan seluruh guru UPTD SMPN 10 Bantimurung, Kamis (9/11/2023).


Kepala sekolah SMPN 10 Bantimurung yang dihubungi wartawan mengatakan Komunitas belajar yang baru saja di launching pengawas bina dimaksudkan agar para guru SMP 10 Bantimurung dapat belajar bersama dan berkolaborasi secara berkelanjutan dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.


”Komunitas belajar (Kombel) ini adalah sekelompok pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang belajar bersama dan berkolaborasi secara berkelanjutan untuk meningkatan mutu pendidikan," ujar Ruiyah.


Ditambahkan Ruiyah kombel ini juga dapat dijadikan tempat pengembangan diri anggotanya dari segi hubungan dengan orang lain, pemerolehan pengetahuan baru dari guru yang lain. 


Sebab para guru telah berkolaborasi, bersinergi guna memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat menjalankan tugas pokok mereka. Akar masalah bisa dibicarakan dengan cara berdiskusi dan bertukar pikiran untuk mencari solusinya. 


“Jadi kombel ini adalah wadah dan media guru untuk bekalaborasi dan bersinergi satu dengan yang lain dengan cara bersepakat terkait akar masalah yang ditemukan pada proses belajar dikelas,” kata Ruiyah.


Selain itu, di kombel itu guru berkaloborasi untuk menyatukan pendapat pada untuk menggunakan metode ajar terkait standar umum pembelajaran yang efektif, rubrik/indikator penilaian.


”Jadi hasil diskusi dalam kombel ini guru dapat melahirkan kesepakatan bersama menggunakan metode yang baik untuk digunakan pada proses belajar siswa," jelas Ruiyah.


Sementara itu pengawas bina SMP 10 Bantimurung Askari mengatakan saat ini beberapa satuan pendidikan mulai mencoba menerapkan Kurikulum Merdeka. 


Hanya saja dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka, kiranya diperlukan adanya sebuah komunitas belajar di setiap satu pendidikan atau untuk saling bertukar inspirasi dan juga ide dalam pembelajaran. 


“Komunitas Belajar hadir diharapkan guru memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah kombel tersebut,” ujar Askari.


Ditambahkan Askari, kehadiran kombel para guru dapat mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum Merdeka. 


Guru dapat membangun komunikasi dengan cara mengedukasi anggota komunitas terkait masalah pembelajaran, memfasilitasi anggota komunitas untuk terus belajar, mendorong peningkatan kompetensi anggota lewat diskusi dan sharing, serta mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehari -hari.


"Intinya Komunitas Belajar disekolah berperan dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka," tutup Askari. [Ikhlas/Arul[

Komentar

Tampilkan

  • SMPN 10 Bantimurung Launching Komintas Belajar
  • 0

Terkini

Iklan